Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli
Dari global, pasar mencermati data berupa hasil Monetary Policy Meeting Accounts oleh Eropean Central Bank (ECB) pada Kamis (4/4). Realisasi inflasi Euro Area diketahui berada di bawah ekspektasi pada Maret 2024.
Hal ini memberikan keyakinan bagi pelaku pasar bahwa ECB cenderung mulai melunak terhadap arah kebijakan moneter di 2024.
Selain itu, pasar internasional juga merespon data sektor tenaga kerja AS yang diperkirakan akan mempengaruhi arah kebijakan the Fed.
Baca Juga: Investor Bisa Cicil Beli Saham Big Caps Jelang Libur Panjang di Tengah Net Sell Asing
Berdasarkan data survei Chicago Mercantile Exchange (CME) FedWatch Tools menunjukan adanya penurunan peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed senilai 55.8% di Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2024, Kamis (4/4).
Menurut Alrich, kondisi ini nampaknya masih akan menekan nilai tukar Rupiah untuk beberapa waktu ke depan. “Diharapkan hal ini bisa diredam dengan intervensi Pemerintah ke pasar keuangan Indonesia,” kata Alrich kepada Kontan, Kamis (4/4).
Adapun saham-saham top picks pilihan Alrich untuk perdagangan Jumat (5/4) meliputi, BBCA, BMRI, BBRI, MDKA, SRTG, BBTN, EXCL dan MBMA.
Selanjutnya, Herditya mencermati saham-saham berikut, di antaranya, PNLF dengan target harga Rp 320 – Rp 330, MAHA berkisar di harga Rp 200 – Rp 210, dan ASSA di harga Rp 860 - 900.
Baca Juga: Saham Rekomendasi Analis Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres 2024
Sedangkan, Ayu merekomendasikan saham ISAT dengan “buy” di harga resistance Rp 11.550, SRTG dengan “speculative buy” di harga resistance Rp 1.555, dan ERAA dengan “buy” di harga sesistance Rp 466.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News