Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Infovesta Utama, sepekan lalu indeks reksadana pendapatan tetap mampu berkinerja positif dengan naik 0,56%, berbanding indeks reksadana saham yang turun 2,81%.
Kinerja positif juga ditorehkan reksadana pendapatan tetap bertajuk Corpus Bond Plus milik PT Corpus Kapital Manajemen. Reksadana yang meluncur sejak 27 Maret 2012 ini catatkan kinerja 9,93% selama satu tahun per tanggal 16 Maret 2018.
Research Analyst Corpus Kapital Manajemen Mohammad Raga mengatakan, kinerja reksadana ini positif karena fokus memilih obligasi korporasi dengan tenor kurang dari lima tahun. Minimal rating obligasi korporasi yang dipilih adalah investment grade.
Berdasarkan fund fact sheet per Februari 2018, alokasi portofolio reksadana ini terdiri dari 80,39% pada obligasi. Selanjutnya, porsi pada instrumen pasar uang sebesar 14,88%.
Kebijakan investasi pada reksadana ini memperbolehkan memiliki porsi 18% pada instrumen saham. Namun, per Februari 2018 porsi saham pada reksadana ini sebesar 4,73% saja.
Dilihat berdasarkan sektoral, reksadana ini menempatkan porsi terbesar pada obligasi korporasi dari perusahaan di sektor properti dan real estate, porsinya sebesar 36,12%. Sementara, porsi obligasi korporasi di sektor pertambangan sebesar 22,36%, di sektor keuangan sebesar 27%, di sektor perdagangan dan jasa 10,05%, dan sektor barang konsumsi sebesar 4,47%.
"Kami pilih obligasi korporasi dengan mempertimbangkan per perusahaanya bukan sektor, andalannya YTM (yield to maturity) di atas 8%," kata Raga, 8 Maret 2018.
Sementara, reksadana pendapatan tetap ini juga mengoleksi saham PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (TLKM) sebesar 2,51%. Selanjutnya, reksadana ini mengoleksi saham PT Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA) sebanyak 1,38%, dan terakhir mengoleksi saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 0,84%.
Total dana kelolaan reksadana ini per Februari 2018 mencapai Rp 13,95 miliar. Raga mengatakan target dana kelolaan reksadana ini di akhir tahun sebesar Rp 25 miliar.
Raga mengatakan saat ini pemasaran reksadana ini masih dilakukan PT Corpus Kapital Management sendiri. "Saat ini kami sedang mencari partner strategis yang bisa diajak bekerjsama dalam memperluas jalur distribusi pemasaran reksadana," kata Raga. Selain itu, Raga juga berencana akan mengembangkan pemasaran melalui transaksi secara elektronik untuk mempermudah akses transaksi reksadana bagi calon nasabah secara online.
Investasi awal reksadana ini sangat terjangkau dengan minimal Rp 100.000.
Reksadana unik
Head of Research & Consulting Services Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan reksadana ini unik karena jarang ada reksadana pendapatan tetap yang memiliki portofolio di saham.
"Kebijakan investasi tersebut bisa jadi nilai tambah reksadana ini bila porsi saham bisa dikelola dengan baik," kata Edbert, Senin (19/3). Namun, investor harus sadar, di balik kenaikan return tinggi ada risiko yang mendampingi. Tak menutup kemungkinan, reksadana ini bisa jatuh lebih dalam.
Edbert mencatat per 16 Januari 2018 hingga 18 Januari 2018 kinerja reksadana ini sempat naik sekitar 3%. Namun, setelah itu hingga 16 Maret 2018 reksadana ini hanya berkinerja 1%. "Kinerja reksadana ini di tahun ini cukup unik karena relatif cukup fluktuatif hal ini bisa terjadi karena mungkin sebelumnya porsi saham di reksadana ini sempat lebih besar dari porsi yang sekarang," kata Edbert.
Secara, rata-rata Edbert memproyeksikan reksadana pendapatan tetap bisa torehkan return 6%-8% di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News