Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai PT Semen Indonesia Tbk (SMGR, anggota indeks Kompas100 ini) akuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), pangsa pasar industri semen dianggap semakin ketat di tahun ini. Meskipun begitu, emiten semen masih optimis mampu mempertahankan pangsa pasarnya di 2019.
Apalagi, pemain baru di industri semen juga kian bertambah seperti kehadiran Cemindo Gemilang dan Jusihin yang pasarnya kian melebar.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Perusahaan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) Basthony Santri mengatakan, kehadiran pemain baru tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja penjualan emiten itu.
"Sedangkan terkait akuisisi, kita berharap akan berdampak baik bagi industri semen nasional, sehingga industri semen nasional akan lebih baik tahun ini," kata Basthony kepada Kontan.co.id, Rabu (27/3).
Di samping itu, untuk mempertahankan pangsa pasar di 2019, SMBR siapkan strategi seperti melakukan beberapa perbaikan dari sisi manajemen logistik. Dengan begitu, harapannya dapat memberikan jaminan ketersediaan dan kemudahan dalam mendapatkan produk bagi pelanggan.
"Kami juga menyiapkan belanja modal tahun ini untuk persiapan pabrik Baturaja 3 di Sarolangun dan beberapa investasi untuk pengoptimalan distribusi," jelasnya.
Selain itu, Basthony memastikan bahwa akan ada penambahan area pasar untuk peningkatan volume. Sayangnya, dia belum dapat memberikan rincian atau besaran belanja modal yang disiapkan SMBR tahun ini.
Sementara itu, General Manager of Corporate Communications SMGR Sigit Wahono mengungkapkan, demi mempertahankan market share industri semen, emiten itu akan melakukan sinergi di seluruh anak perusahaan.
"Kami akan mensinergikan seluruh anak perusahaan persemenan yaitu Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa dan Solusi Bangun Indonesia.
Hadirnya Solusi Bangun Indonesia memberikan peluang luas bagi kami untuk membuka pasar baru," ungkap Sigit kepada Kontan.co.id Rabu (27/3).
Di mana, sinergi akan dilakukan dalam berbagai bidang. Di antaranya produksi pengembangan produk, pemasaran dan supply chain. Emiten itu juga akan tetap fokus dalam memperkuat pasar domestik dan meningkatkan ekspor.
Sebelumnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP, anggota indeks Kompas100 ini) mengungkapkan bahwa tahun ini emiten optimistis penjualan bisa tumbuh hingga 4%. Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya mengatakan, lewat dua brand yang dimiliki perusahaan itu, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan semen nasional.
Di mana untuk brand Semen Tiga Roda saat ini berkontribusi hingga 94% terhadap total bisnis INTP, sedangkan sisanya berasal dari Semen Rajawali 6%.
"Untuk Rajawali, strateginya kita hanya menjual terbatas, yaitu di Jakarta, Jawa Barat dan beberapa kota di Jawa Tengah," ungkap Christian, Jumat (22/3).