Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,3% ke kisaran 7.191 pada pagi ini, Senin (16/6).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG pada Senin (16/6) akan berada dalam tren penguatan dan bergerak di rentang 7.124 - 7.216.
IHSG masih berada dalam tren naik moderat dengan slope 18.88, meski terlihat mulai kehilangan momentum. Nilai r-squared sebesar 0.786 menunjukkan bahwa arah tren masih valid, namun konsistensinya mulai berkurang. Saat ini harga tertahan di bawah resistance 7,216 dan menguji support 7,124, yang menjadi area krusial untuk menentukan arah jangka pendek.
Indikator teknikal mengindikasikan kondisi oversold cukup ekstrem, dengan RSI di 10.37 dan CMO di -79.27. Ini membuka peluang terjadinya teknikal rebound dalam waktu dekat, meskipun tekanan jual masih dominan seperti tercermin dari MFI yang rendah (21.60). W%R di -67.42 juga menegaskan bahwa indeks sedang berada di zona jenuh jual. Apabila indeks mampu bertahan di atas 7,124 dan menembus resistance 7,216 dengan dukungan volume beli yang meningkat, maka potensi penguatan menuju 7,258 tetap terbuka. Sebaliknya, jika breakdown terjadi di bawah 7,076, tekanan jual bisa berlanjut. Dalam kondisi ini, strategi konservatif seperti wait and see tetap menjadi pilihan bijak.
Baca Juga: Cermati Saham Berikut di Semester II, IHSG Diramalkan Tembus 7.609 pada Akhir Tahun
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
DEWA butuh volume untuk rebound. Saham ini masih berada dalam tren naik moderat dengan r-squared 0.887, menandakan arah pergerakan cukup konsisten. Namun, slope hanya 2.64 menandakan laju kenaikan mulai melandai. Saat ini harga berada di kisaran 195, dekat dengan resistance 198, sementara support terdekat berada di 190. Ini menjadi level penting yang menentukan arah jangka pendek.
Dari sisi momentum, kondisi pasar masih menunjukkan tekanan jual. RSI di 25.56 mengindikasikan saham mendekati zona oversold, sedangkan MFI hanya 20.80 menandakan belum ada akumulasi signifikan. CMO yang negatif cukup dalam (-48.89) juga mencerminkan dominasi tekanan jual, meskipun mulai mendekati potensi reversal. Dengan situasi ini, jika harga mampu bertahan di atas 190 dan menembus 198 disertai volume, peluang penguatan ke 200 tetap terbuka. Namun jika breakdown terjadi ke bawah 184, sinyal teknikal menjadi bearish. Strategi disiplin dan perhatian pada volume tetap krusial dalam kondisi saat ini. Cut loss level di 182.
Support : Rp 190
Resistance : Rp 198
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Petrosea Tbk (PTRO)
PTRO siap bangkit. Saham ini menunjukkan kecenderungan tren naik meski kekuatan arah mulai melemah, terlihat dari nilai r-squared 0.760 dan slope 25.42 yang masih positif. Harga kini berada di antara support penting 3,050 dan resistance 3,170, dengan pergerakan jangka pendek yang sensitif terhadap pasar (beta 2.222). Volatilitas tetap moderat (std dev 1.17), membuat area 2,980–3,240 menjadi zona krusial yang menentukan arah selanjutnya. Indikator teknikal menunjukkan kondisi oversold ekstrem. RSI jatuh ke level 9.12 dan W%R menyentuh -83.57, mengindikasikan tekanan jual telah mencapai titik jenuh. CMO di -81.76 memperkuat sinyal bahwa momentum negatif mendekati kapitulasi.
Meski demikian, MFI sebesar 28.27 menandakan bahwa akumulasi belum signifikan, sehingga rebound masih spekulatif. Dalam skenario ini, potensi pantulan teknikal tetap ada, terutama jika harga bertahan di atas 3,050 dan muncul dukungan volume beli. Breakout di atas 3,170 akan membuka ruang bagi kelanjutan tren naik menuju 3,240–3,300, sementara tembusnya support 2,980 dapat memicu koreksi lebih dalam. Pendekatan disiplin dan pemantauan volume tetap kunci dalam pengambilan keputusan. Cut loss level di 2,970.
Support : Rp 3.050
Resistance : Rp 3.170
Rekomendasi : Buy on weakness
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Saham ini sedang berada di fase tekanan jual tinggi, dengan tren teknikal yang mulai melemah meski masih terbentuk (r-squared 0.676). Slope sebesar 17.50 menunjukkan kecenderungan naik masih ada, namun kekuatannya terus terkikis. Harga kini bergerak mendekati support 3,950 dan 3,900—dua level penting yang menjadi penentu arah selanjutnya dalam jangka pendek. Indikator momentum menunjukkan sinyal oversold ekstrem: RSI hanya 5.46, CMO -89.09, dan W%R -82.86, mengindikasikan potensi pembalikan arah dari titik jenuh jual.
Namun, MFI yang rendah (4.68) menandakan bahwa akumulasi dari pelaku pasar masih minim, sehingga setiap rebound yang terjadi akan bersifat spekulatif kecuali didukung lonjakan volume. Secara teknikal, skenario pantulan harga cukup terbuka jika harga mampu bertahan di atas 3,950 dan muncul tekanan beli. Resistance di 4,060 dan 4,110 menjadi target terdekat untuk konfirmasi pemulihan tren. Namun bila support ditembus, risiko koreksi ke level yang lebih dalam tetap harus diantisipasi dengan ketat. Cut loss level di 3,890.
Support : Rp 3.950
Resistance : Rp 10.400
Rekomendasi : Buy on weakness
Selanjutnya: BEI Awasi Pergerakan Empat Saham Ini, Ada Emiten BUMN
Menarik Dibaca: IHSG Memantul 0,3% Pada Pembukaan Senin Pagi (16/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News