kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Simak rekomendasi saham-saham sektor barang konsumsi


Selasa, 03 September 2019 / 21:31 WIB
Simak rekomendasi saham-saham sektor barang konsumsi
ILUSTRASI. IHSG kembali ditutup melemah 28,96 poin atau turun 0,46% ke level 6.261,59, Selasa (3/9)


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 28,96 poin atau turun 0,46% ke level 6.261,59 pada perdagangan Selasa (3/9). Sejumlah sektor yang terkoreksi ikut berkontribusi penurunan indeks.

Kendati demikian, ada juga sektor yang menopang IHSG. Salah satunya, sektor industri consumer goods yang naik 0,19%.

Namun pada Senin (2/9) kemarin, sektor tersebut sebetulnya melemah 1,69% dan bahkan menjadi kontribusi terbesar dalam penurunan IHSG di perdagangan kemarin. Sepanjang pekan lalu sektor konsumer juga turun 0,17%, sedangkan secara year to date menurun hingga 8,02%.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyatakan sebenarnya sektor consumer goods masih cukup baik dan layak dikoleksi hingga akhir tahun ini. Nico menilai selama Indonesia masih mengalami inflasi dan bukan deflasi itu sudah bagus.

Baca Juga: IHSG hari ini ditutup melemah 0,46% ke level 6.261

Pada (2/9) kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada bulan Agustus 2019 sebesar 0,12% (mom). Sementara tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2019 - Agustus 2019) tercatat sebesar 2,48% dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,49% (yoy).

Menurut Nico, melihat dari sektor consumer goods jika Indonesia masih ada inflasi berarti ada tingkat pertumbuhan dan daya beli juga masih ada.

"Kalau sektor consumer goods turun, itu sebetulnya masih dalam koreksi yang wajar. Sampai akhir tahun ini kami melihat sektor itu masih bisa mendominasi dan stabil jadi bagus untuk diperhatikan," ujar Nico kepada Kontan.co.id pada Selasa (3/9).

Pada kesempatan yang berbeda, analis Paramitra Alfa Sekuritas Evan Fajrin memaparkan penurunan sektor konsumer dikarenakan hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) yang menyatakan pada Juli 2019, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) melambat ke posisi 124,8 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 126,4.

Evan menilai melihat dari persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, wajar apabila angka IKK menurun. Terlebih lagi, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada Juli juga turun 3,5 poin sebesar 111,2 dari bulan sebelumnya yang mencapai 114,7.

Baca Juga: Lippo Karawaci Tbk (LPKR) raup dana jumbo, simak rekomendasi analis

Penurunan IKE tersebut berkaitan dengan keyakinan konsumen terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini serta penghasilan. Sejalan dengan keyakinan terhadap penghasilan, keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama atau Durable Goods pada Juli mengalami penurunan dan tercatat 113,6 atau lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 116,6.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×