kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak Rekomendasi Saham-Saham Berikut Ini Setelah IHSG Sentuh All-Time High


Rabu, 09 Februari 2022 / 06:40 WIB
Simak Rekomendasi Saham-Saham Berikut Ini Setelah IHSG Sentuh All-Time High


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

Prospek Saham

Okie mengatakan, di tengah potensi kenaikan IHSG, saham-saham perbankan dapat dijadikan pertimbangan bagi investor. "Saya menilai perbankan menjadi leading indikator dimana pemulihan tersebut dapat tercermin dari kinerjanya, baik kredit maupun NPL," ucap Okie.

Sektor barang konsumsi primer juga dapat dilirik seiring dengan potensi pemulihan daya beli masyarakat.

Okie merekomendasikan pelaku pasar untuk buy saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga Rp 9.150 per saham, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 8.150, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 12.275 per saham.

Baca Juga: IHSG Pecah Rekor, Begini Peta Emiten Berkapitalisasi Besar

Kemudian, untuk saham-saham yang telah mencapai all-time high seperti yang disebutkan di atas, Cheryl melihat bahwa saham-saham tersebut kini justru rentan terkoreksi. Pasalnya, ada potensi aksi ambil keuntungan dalam jangka pendek

Sementara itu, untuk saham-saham berkapitalisasi besar yang belum mencapai all-time high seperti SMGR, INTP, PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), Cheryl belum melihat potensi kenaikan signifikan dalam waktu dekat. Pasalnya, belum ada sentimen positif yang mendukung kenaikan harga sahamnya.

Analis FAC Sekuritas Indonesia Patrick Jorghy Manek menambahkan, spread antara harga saham dengan harga all-time high-nya, memang dapat menjadi kategori bahwa peluang kenaikan masih ada.

Akan tetapi perlu diingat tidak ada yang bisa menentukan pasti kapan spread ini akan tertutup, terlebih lagi pemberlakukan PPKM dapat kembali memberikan sentimen yang cukup negatif.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×