kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Simak Rekomendasi Perusahaan Gas Negara (PGAS) dari Samuel Sekuritas


Selasa, 15 Februari 2022 / 20:03 WIB
Simak Rekomendasi Perusahaan Gas Negara (PGAS) dari Samuel Sekuritas
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN). Simak Rekomendasi Perusahaan Gas Negara (PGAS) dari Samuel Sekuritas.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak dan gas yang berada dalam harga tertingginya dinilai tak terlalu signifikan pada kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan menilai kenaikan harga minyak dan gas hanya akan berdampak pada segmen penjualan dan transportasi oil and gas. Yang mana kontribusinya masih kecil, sehingga kenaikan harga minyak dan gas tidak akan terlalu signifikan memberikan dampak terhadap kinerja PGAS.

"PGAS merupakan perusahaan yang dari hulu ke hilir itu heavily regulated dari segi pricing yang diterima dan diberikan, sehingga apabila ada kenaikan harga minyak dan gas yang tinggi tidak berdampak signifikan kepada segmen bisnis terbesarnya yaitu distribusi gas," jelas analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan kepada Kontan.co.id, Selasa (15/2).

Menilik laporan keuangan kuartal III, PGAS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,25 miliar. Adapun penjualan minyak dan gas berkontribusi sebesar US$ 246,19 juta, lalu transmisi gas sebesar US$ 164,38 juta, dan transportasi minyak sebesar US$ 13,45 juta.

Baca Juga: Simak Rekomendasi untuk Saham CPRO, WIKA, dan BBTN

Farras menilai sentimen PGAS tahun ini akan berasal dari progres PGAS untuk bisa masuk ke bisnis petrokimia dan LNG. Menurutnya, ini akan mendorong segmen niaga gas yang mana dilihatnya perseroan dapat mencetak pendapatan dari segmen tersebut sebesar US$ 2,6 miliar atau tumbuh 8,5% yoy.

Di sisi lain, sentimen yang dapat menghambat kinerja PGAS tahun ini apabila adanya regulasi harga gas baru kembali. "Sentimen negatif berikutnya mungkin akan ada di sekitar Saka Energy yang kinerjanya masih minus dan belum akan kelihatan dalam dekat ini kontribusinya kepada PGAS seperti apa," imbuhnya.

Sepanjang tahun ini, Samuel Sekuritas memproyeksikan PGAS dapat mencetak pendapatan sebesar US$ 3,4 miliar dan laba bersih sebesar US$ 231 juta.

Baca Juga: Mirae Asset Mengerek Target Harga Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS)

"Perlu diperhatikan juga PGAS juga saat ini sedang berada di tengah kasus pembalikan sengketa pajak sehingga apabila PGAS memenangkan kasusnya akan membuat net profit menjadi lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya sehingga yang perlu diperhatikan investor itu dari segi pendapatan, operating profit, dan EBITDA," tambahnya.

 

Untuk pergerakan sahamnya sendiri, Farras melihat secara teknikal target harganya di Rp 1.430. Menurutnya, harga saham PGAS sedang uptrend dan masih ada potensi untuk menyentuh resistance berikutnya di Rp 1.600.

Secara menyeluruh, pihaknya memasang rating buy untuk PGAS dengan target harga Rp 1.800 per saham, setara dengan 12.3x P/E FY22F.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×