kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Simak Proyeksi Rupiah untuk Perdagangan Jumat (23/6)


Kamis, 22 Juni 2023 / 18:58 WIB
Simak Proyeksi Rupiah untuk Perdagangan Jumat (23/6)
ILUSTRASI. Rupiah diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (23/6). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup menguat tipis di akhir perdagangan Kamis (22/6), sejalan dengan berlanjutnya pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar masih mencerna pidato yang disampaikan Ketua The Fed, Jerome Powell, terkait masa depan suku bunga.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, penguatan tipis rupiah seiring dengan berlanjutnya pelemahan dolar AS pada awal sesi perdagangan. Dolar AS melemah karena sikap skeptis dari para investor terhadap pernyataan Jerome Powell dalam testimoninya kepada parlemen AS.

Selain menyatakan tentang kesepakatan mayoritas anggota Fed dalam menaikan suku bunga di kemudian hari, Powell juga menyatakan bahwa prioritas The Fed tidak hanya kepada stabilitas harga, namun juga perkembangan ekonomi AS.

Baca Juga: Gubernur BI: Redenominasi Rupiah Sudah Siap dari Dulu

“Hal ini memberikan sinyal bahwa jika pasar tenaga kerja memburuk, Fed mungkin saja menunda kenaikan suku bunganya,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (22/6).

Josua mencermati penguatan rupiah tertahan tidak lama setelah pembukaan pasar Asia. Rupiah pada akhir sesi kemudian ditutup hanya menguat tipis, dimana Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 5,75% yang sesuai perkiraan pasar. 

Serta, BI akan melakukan langkah-langkah stabilisasi dalam rangka mendukung stabilitas Rupiah.

Pengamat mata uang Lukman Leong melihat, rupiah mampu membalikkan penguatan yang lebih besar di sesi awal. 

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang menahan suku bunga, Gubernur Bank Indonesia memberikan sinyal akan terus berupaya dalam menjaga stabilitas rupiah. 

Dengan kata lain, BI memberikan kesan untuk tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Keputusan BI telah memberikan gambaran yang beragam pada investor. Sebelum The Fed mengindikasikan suku bunga naik 2 kali lagi, pelaku pasar berharap Bank Indonesia untuk mulai memangkas suku bunga.

Lukman memperkirakan, rupiah akan datar dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan Jumat (23/6). Rupiah diprediksi akan bergerak di kisaran Rp 14.900 per dolar AS - Rp 14.500 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Menguat Tipis 0,07% ke Rp 14.941 Per Dolar AS Pada Kamis (22/6)

“Sentimen utamanya berasal dari eksternal yang masih dipengaruhi pelemahan dolar AS usai pernyataan Powell,” ungkap Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (22/6).

Sementara, Josua melihat kemungkinan rupiah cenderung melemah pada Jumat (23/6) hari akibat potensi dari kekhawatiran para investor menjelang libur panjang di minggu depan. 

Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran 14.900-15.000 pada perdagangan Jumat, (23/6).

Pada perdagangan Kamis (22/6), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,07% secara harian ke level Rp 14.941 per dolar AS. Sedangkan, rupiah Jisdor Bank Indonesia menguat 0,42% secara harian menuju level Rp 14.918 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×