kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (19/11)


Selasa, 19 November 2024 / 06:05 WIB
Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (19/11)
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan rupiah untuk hari ini (19/11) usai cetak penguatan di awal pekan ini


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Nilai tukar rupiah diproyeksi masih bergerak sideways pada perdagangan hari ini (19/11). Sentimen eksternal masih menjadi faktor utama bagi pergerakan rupiah pada hari ini.

Sekedar mengingatkan, rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (18/11). Di mana, rupiah spot menguat 0,11% ke Rp 15.857 per dolar AS dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,25% ke Rp 15.848 per dolar AS.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, pergerakan rupiah terpantau dijaga oleh BI agar tetap bertahan di bawah Rp 16.000 per dolar AS.

BI terlihat ada di pasar mengguyur valas untuk menyeimbangkan lagi supply-demand di pasar valuta spot maupun pasar domestic nondeliverable forward (DNDF).

Maklum, tekanan pada rupiah lantaran dolar AS yang masih perkasa. Apalagi, ruang pemangkasan suku bunga The Fed mulai tidak agresif pasca rilisan data ekonomi yang menunjukkan perbaikan. 

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Menguat 0,11% ke Rp 15.857 Per Dolar AS, Senin (18/11)

"Hal ini terlihat dari pernyataan terakhir ketua Fed Jerome Powell yang condong hawkish, yang mana mempertimbangkan pemangkasan suku bunga yang tidak terburu-buru di tengah membaiknya katalis," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/11).

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong sepakat bahwa rupiah masih mengalami tekanan. Namun memang, investor cenderung berkonsolidasi di tengah absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri hari ini.

Di sisi lain, Lukman mencermati bahwa momentum penguatan dolar AS pun juga telah melemah. "Saat ini investor menantikan lebih banyak petunjuk dari data-data ekonomi maupun pernyataan pejabat the Fed," sebutnya.

Karenanya, Lukman memperkirakan rupiah masih akan sideways/berkonsolidasi dengan rentang Rp 15.800 - Rp 15.900 per dolar AS. Sementara Nanang memproyeksikan rupiah dikisaran Rp 15.790 - Rp 15.890 per dolar AS.

Selanjutnya: Imbal Hasil Ambruk, Investor Reksadana Saham Terpuruk

Menarik Dibaca: Ada yang Baru Lagi! Redeem Gift Code Ojol The Game 19 November 2024 Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×