Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi masih melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Sekedar mengingatkan, Selasa (24/8), rupiah ditutup menguat 0,14% ke Rp 14.393 per dolar Amerika Serikat (AS). Kompak, kurs JISDOR Bank Indonesia juga menguat 0,16% ke Rp 14.391 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan rupiah berpotensi kembali menguat karena minat pelaku pasar terhadap instrumen berisiko (risk on) naik, Terlebih, kini investor sedang menantikan pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada simposium Jackson Hole AS yang digelar akhir pekan ini.
Di pertemuan tersebut, pelaku pasar menantikan outlook The Fed terhadap rencana tapering off yang dikabarkan bakal digelar akhir tahun atau awal tahun depan ini.
"Kebijakan tapering stimulus moneter bank sentral AS berpotensi tertunda di tengah kasus Covid-19 yang meningkat," kata dia, kemarin.
Baca Juga: Rupiah Jisdor berhasil menguat ke Rp 14.391 per dolar AS pada Selasa (24/8)
Terlebih, kasus Covid-19 di kawasan Asia mulai melandai. Hal berbeda justru terjadi di Negeri Paman Sam, di mana kasus Covid-19 justru melonjak lagi.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede pun melihat, sentimen dari dalam negeri seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang diturunkan pemerintah ke level 3 turut mendukung pergerakan rupiah.
Belum lagi keputusan Kementerian Keuangan dan BI yang melanjutkan burdern sharing melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) III hingga di 2022. "SKB III beri dorongan positif pada fiskal Indonesia dan pasar keuangan dalam negeri akan stabil," jelas dia.
Josua pun memproyeksikan, rupiah masih menguat terbatas dalam rentang Rp 14.350-Rp 14.450 per dolar AS pada hari ini.
Kompak, Andian juga menebak rupiah menguat dalam kisaran Rp 14.300-Rp 14.450 per dolar AS.
Selanjutnya: Katalis positif emiten terkait mobil listrik tertekan pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News