Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya di seluruh pasar. Di pasar spot, rupiah melemah 0,65% ke Rp 16.265 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) melemah 0,57% ke Rp 16.253 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, depresiasi rupiah dipengaruhi oleh rilis laporan dari Beige Book the Fed yang mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS masih relatif ketat di sebagian besar daerah di AS.
Rupiah juga terdepresiasi akibat dampak dari data manufaktur AS yang cenderung masih solid, dan merefleksikan resiliensi perekonomian AS.
"Beige Book dan data manufaktur tersebut mendorong ekspektasi higher-for-longer, meskipun sejauh ini investor masih memperkirakan penurunan 25bps dari the Fed di tahun 2024," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/5).
Baca Juga: Makin Tertekan, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 16.265 Per Dolar AS di Kamis (30/5)
Untuk akhir pekan, Josua menilai rupiah berpotensi menguat terbatas. Ini seiring dengan potensi revisi ke bawah dari data PDB AS dan kenaikan data Jobless Claims AS.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menambahkan, data PCE AS juga akan mempengaruhi gerak rupiah.
"Pasar berekspektasi core PCE secara bulanan naik 0,3% dan secara tahunan tetap di 2,7%," sebutnya.
Dus, rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 16.200 - Rp 16.300 per dolar AS. Sementara Josua memproyeksikan rupiah pada rentang Rp 16.175 - Rp 16.300 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News