Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas saham-saham emiten Grup Panin ditutup melemah pada perdagangan Kamis (14/7). Pada perdagangan hari sebelumnya, kebanyakan saham-saham dari Grup Panin menguat saat IHSG justru turun.
Pada penutupan perdagangan Kamis (14/7), saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) turun 3,44% ke harga Rp 1.825 per saham, PT Paninvest Tbk (PNIN) melemah 3,45% ke harga Rp 840 per saham, dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) melemah 2,38% ke harga Rp 410 per saham.
Selanjutnya, saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) terkoreksi 1,42% ke harga Rp 278 per saham serta PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) turun 0,6% ke harga Rp 1.560 per saham. Sementara itu, saham PT Panin Dubai Indonesia Syariah Tbk (PNBS) ditutup stagnan di Rp 71 per saham, dan PT Verena Multifinance Tbk (VRNA) menguat 3,85% ke harga Rp 108 per saham.
Baca Juga: Ini Tanggapan Bank Panin yang Dikabarkan Bakal Diakuisisi MUFG
Sebelumnya, dikabarkan bahwa PT Bank Pan Indonesia Tbk atau Panin Bank bakal diakuisisi Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG). Berdasarkan laporan Bloomberg, Rabu (13/7), grup keuangan Jepang terebut tertarik menjajaki kesepakatan akuisisi setelah keluarga Mu'min Ali Gunawan, yang merupakan pemilik 46% saham Panin Bank membuka diri untuk bekerjasama.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, secara umum kabar tersebut tak memberikan dampak signifikan untik saham-saham emiten dari grup Panin, terutama PNBN yang terkait langsung dengan rumor tersebut.
Dari sisi teknikal, Ivan memperkirakan pergerakan saham PNBN akan memasuki fase akhir dari rally yang terjadi sepanjang tahun 2022 ini. Jika mengintip RTI, pergerakan saham PNBN sudah menguat cukup signifikan yakni 137,01% secara ytd dan menguat 8,31% dalam sepekan terakhir.
Baca Juga: MUFG Dikabarkan Tertarik Akuisisi Bank Panin, akan Dimerger ke Bank Danamon
Jika menilik realisasi kinerja PNBN pada kuartal pertama tahun ini memang tercatat adanya peningkatan. PT Bank Panin Tbk berhasil menorehkan kinerja laba bersih konsolidasi mencapai Rp 666,2 miliar pada kuartal I 2022. Selain itu, perusahaan juga sukses bukukan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak yang mencapai sebesar Rp 1,91 triliun atau meningkat 12,5% yoy pada tiga bulan pertama 2022.
"Namun pergerakan harga yang jauh lebih agresif dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi dengan perolehan laba bersih yang lebih tinggi menjadikan posisi harga saat ini menjadi lebih premium," kata Ivan pada Kontan, Kamis (14/7).
Oleh karena itu, ia menyarankan investor untuk mencermati kembali prospek, rencana,serta kinerja emiten di kuartal selanjutnya.
Baca Juga: Grup Panin Borong 228,10 Juta Saham Panin Financial (PNLF) di Harga Pucuk
Secara terpisah, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menuturkan, kabarkan bahwa Panin Bank bakal diakuisisi Mitsubishi UFJ Financial Group Inc berhasil menjadi sentimen positif yang mendorong kenaikan harga saham-saham grup Panin dalam beberapa waktu terakhir.
"Saham-saham grup Panin tetap menarik dan berprospek bagus di waktu yang akan datang," terangnya.
Untuk saat ini, ia menilai sentimen yang menyetir pergerakan saham-saham emiten grup Panin yakni seputar rencana divestasi ANZ, serta rumor akuisisi Bank Panin oleh Mitsubishi UFG.
Saham-saham yang menurut William menarik secara teknikal yakni PNBN, PNBS, dan PNIN. Ia memberikan rekomendasi buy on weakness saham PNBN dengan support di Rp 1.480 dan resistance di Rp 2.070, buy saham PNBS dengan support Rp 62 dan resistance di Rp 77, serta buy on weakness saham PNIN dengan support di Rp 760 dan resistance di Rp 910.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News