Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
Sampai saat ini, NETV dan NMTV mengungkapkan telah mengembangkan jangkauannya ke 183 kota. Di Indonesia saat ini serial drama dan variety show adalah penggerak utama audience share NMTV.
Berdasarkan prospektus final yang diterbitkan perusahaan, hingga Juli 2021, NMTV memperoleh audience share sebesar 2,6%, sedangkan di sepanjang tahun 2020 audience share Net TV adalah 2,9%.
Selama periode Desember 2020 dan 31 Juli 2021, NMTV telah mencatatkan penurunan biaya program dan biaya operasional. Penurunan ini diakui NETV disebabkan oleh strategi perusahaan dalam melakukan strategi time belt, dimana untuk program-program yang berbiaya mahal hanya diproduksi pada jam-Prime Time. Sedangkan untuk jam Non Prime Time program-program yang digunakan adalah program akuisisi yang berbiaya murah ataupun program re-run.
Sebagai informasi, per 31 Juli 2021 Net Visi Media tbk (NETV) mencatatkan pendapatan senilai Rp Rp 282,93 miliar, sementara itu beban program dan siaran NETV sebesar Rp 187,17 miliar. Dengan demikian, menghasilkan laba bruto senilai Rp 95,76 miliar.
Baca Juga: Masih Ada 30 Perusahaan Mengantre IPO
Asal tahu, perseroan memiliki 87 Perusahaan Anak. Dari 87 Perusahaan Anak tersebut NETV mengungkapkan bahwa yang memiliki kontribusi paling utama terhadap pendapatan Perseroan berasal dari PT Net Mediatama Televisi (NMTV) sebesar 95,03% dari total pendapatan konsolidasian Perseroan per 31 Juli 2021.
Terkait prospek bisnis di masa mendatang, NETV optimistis dapat mendulang keuntungan melalui belanja iklan televisi. Hal ini dikarenakan televisi dinilai merupakan media dengan penetrasi tertinggi dibandingkan dengan media lainnya seperti internet atau media cetak.
Berdasarkan data Media Partners Asia (MPA), diprediksi penghasilan iklan melalui Free TV (FTA) masih memiliki potensi besar. Free TV tercatat telah menjangkau sekitar 40 juta rumah tangga di Indonesia dan penghasilan iklan dari FTA pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp 15,9 triliun.
Dengan potensi pasar yang masih besar, nilai ini diproyeksi oleh MPA akan bertumbuh pada Compounded annual growth rate (CAGR) 3,3% per tahun atau akan mencapai Rp 18,8 triliun pada tahun 2025. Dengan beberapa indikator tersebut, NETV optimistis akan prospek usaha ke depan mengingat masih banyak peluang yang terbuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News