kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.324   11,00   0,07%
  • IDX 6.724   -151,11   -2,20%
  • KOMPAS100 991   -11,70   -1,17%
  • LQ45 778   0,38   0,05%
  • ISSI 205   -4,08   -1,96%
  • IDX30 403   0,21   0,05%
  • IDXHIDIV20 484   1,70   0,35%
  • IDX80 113   -0,22   -0,20%
  • IDXV30 117   0,18   0,15%
  • IDXQ30 133   0,41   0,31%

Simak Produksi Emas, Tembaga dan Nikel Grup Merdeka (MDKA dan MBMA) pada 2024


Jumat, 07 Februari 2025 / 09:25 WIB
Simak Produksi Emas, Tembaga dan Nikel Grup Merdeka (MDKA dan MBMA) pada 2024
ILUSTRASI. Pertambangan mineral Grup Merdeka (MDKA dan MBMA).PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) merilis laporan kinerja operasional tahun 2024.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) merilis laporan kinerja  operasional kuartal IV-2024 dan setahun penuh 2024. Grup Merdeka juga mengumumkan panduan produksi untuk tahun 2025.

Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Albert Saputro mengungkapkan operasi tambang emas dan tembaga MDKA menutup tahun 2024 dengan hasil yang memuaskan. Tambang Emas Tujuh Bukit memproduksi 35.824 ounce emas selama kuartal IV-2024.

Total biaya tunai (cash cost) tercatat sebesar US$ 975 per ons troi, biaya berkelanjutan menyeluruh atau All-In Sustaining Cost (AISC) sebesar US$ 1.260 per ons troi, dan harga jual rata-rata  atau Average Sales Price (ASP) sebesar US$ 2.672 per ons troi.

Baca Juga: Komitmen MDKA dalam Pengembangan Kompetensi Karyawan di Seluruh Anak Usaha

Pada periode yang sama, MDKA menjual emas sebanyak 29.056 ounces. Penjualan tersebut menghasilkan pendapatan sebelum diaudit (unaudited) sebesar US$ 83,4 juta, termasuk US$ 6 juta dari pendapatan produk sampingan perak.

Pada kuartal yang sama, Tambang Tembaga-Pirit Wetar memproduksi 3.419 ton tembaga .Total cash cost sebesar US$ 1,63/lb, AISC sebesar US$ 2,83/lb, dan ASP sebesar US$ 4,18/lb. 

Selama periode ini, 3.101 ton tembaga telah terjual, menghasilkan pendapatan unaudited sebesar US$ 28,6 juta.

Dalam kurun setahun, Albert mengungkapkan produksi emas MDKA sesuai dengan panduan. Produksi emas full year 2024 mencapai 115.867 ounce. Total cash cost sebesar US$ 1.017 per ons troi, AISC sebesar US$ 1.337 per ons troi, dan ASP sebesar US$ 2.371 per ons troi.

Sedangkan produksi tembaga MDKA pada tahun 2024 mencapai 13.902 ton, yang berada dalam kisaran panduan 13.500 hingga 14.000 ton. Tambang Pirit-Tembaga Wetar melampaui panduan biaya tunai dan AISC untuk 2024, dengan biaya tunai US$ 2,63/lb dan AISC sebesar US$ 3,58/lb.

Dari segmen nikel, MBMA mencapai kinerja operasional memuaskan, yang terutama didorong oleh Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Pada kuartal IV-2024, Tambang SCM mencatat rekor produksi sebesar 3,4 juta wet metric ton (wmt) limonit dan 3 juta wmt saprolit.

Mencerminkan peningkatan tahunan atau year of year (yoy) masing-masing sekitar 110% dan 108%.  

Baca Juga: Komitmen MDKA dalam Pengembangan Kompetensi Karyawan di Seluruh Anak Usaha

Pada periode yang sama, 2,01 juta wmt bijih saprolit dikirim ke smelter Rotary Kiln-Electric Furnance (RKEF) MBMA, sementara 4,1 juta wmt bijih limonit dijual ke PT Huayue Nickel Cobalt.

Capaian ini menghasilkan pendapatan unaudited sebesar US$ 73,2 juta dengan ASP sebesar US$ 17,9 per wmt. Sementara itu, fasilitas pemurnian MBMA menghasilkan total 30.716 ton produk nikel, termasuk 18.823 ton nikel dalam nickel pig iron (NPI) dan 11.893 ton nikel dalam high-grade nickel matte (HGNM).

Realisasi itu menghasilkan pendapatan unaudited masing-masing sebesar US$ 223,8 juta dan US$ 158,8 juta, dengan ASP masing-masing sebesar US$ 11.887 per ton dan US$ 13.229 per ton.

Albert menyampaikan, operasional emas, tembaga, dan nikel Merdeka sesuai dengan panduan produksi. Capaian ini menghasilkan pendapatan sebelum diaudit (unaudited) kuartalan dan full year 2024 masing-masing sebesar US$ 575,8 juta dan US$ 2,2 miliar.

Hasil itu mencerminkan peningkatan tahunan masing-masing sekitar 7% dan 31%. "Kami terus mengembangkan proyek-proyek kelas dunia. Termasuk Proyek Emas Pani yang akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia, serta Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang merupakan salah satu deposit tembaga belum tergarap terbesar di dunia," kata Albert dalam rilis yang disiarkan Jumat (7/2).

Selain proyek emas dan tembaga di MDKA, Grup Merdeka juga menjalankan ekspansi pada industri nikel. Melalui MBMA, imbuh Albert, commissioning dua fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) akan semakin memperkuat posisi Grup Merdeka di dalam rantai nilai baterai dan kendaraan listrik.

Progres Proyek dan Panduan 2025

Di samping kinerja operasional, Grup Merdeka juga menyampaikan perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan. Pertama, Proyek Emas Pani mencapai 33% penyelesaian pada akhir kuartal. Proyek ini dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir 2025, dengan produksi emas pertama diperkirakan pada awal 2026. 

Kedua, Proyek Tembaga Tujuh Bukit. Pengembangan terus berjalan, termasuk pengeboran sumber daya di permukaan, eksplorasi target tambang terbuka potensial di dekat permukaan, serta studi teknis.

MDKA aktif mengoptimalkan proyek ini dan akan merilis studi pra-kelayakan yang diperbarui. Mencakup estimasi cadangan bijih yang jauh lebih besar dan laju produksi tambang bawah tanah dengan metode sub-level caving (throughput sub-level cave/SLC) yang lebih tinggi sebesar 6 Mtpa pada kuartal II-2025.

Ketiga, kegiatan commissioning di Pabrik AIM (Acid, Iron, Metal) berjalan sesuai rencana. Pabrik pirit telah beroperasi penuh, dan pabrik asam telah berjalan sejak April 2024. Pabrik asam mencatat produksi tertinggi, menghasilkan 164.985 ton asam dan 225.036 ton uap.

Selain itu, pembangunan pabrik logam klorida telah selesai, dan proses commissioning sedang berlangsung. Sementara pabrik katoda tembaga berada di tahap akhir konstruksi, dengan commissioning parsial dimulai pada kuartal ini.

Pada Desember 2024, PT ESG New Energy Material (PT ESG) berhasil memproduksi batch pertama Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Menandai pencapaian penting dalam strategi MBMA untuk produksi material baterai hilir.

Emiten tambang mineral yang terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan Garibaldi Thohir ini pun menyampaikan panduan operasional untuk tahun 2025. MDKA membidik produksi emas antara 100.000 dan 110.000 ounce. Sementara target untuk tembaga sekitar 11.000 dan 13.000 ton.

Pada segmen nikel, MBMA memproyeksikan pengiriman 6 juta hingga 7 juta wmt bijih saprolit dan penjualan 12,5 juta hingga 15 juta wmt bijih limonit pada 2025. Sedangkan penjualan nikel diperkirakan berkisar 80.000 hingga 87.000 ton nikel dalam NPI dan 50.000 hingga 55.000 ton nikel dalam HGNM. 

MBMA sedang memantau secara ketat profitabilitas pabrik HGNM. Jika margin keuntungan yang diharapkan tidak tercapai, MBMA dapat mempertimbangkan untuk menghentikan produksi pabrik sementara dan melanjutkannya saat harga pasar membaik.

Alberth mengatakan, investasi strategis Grup Merdeka diharapkan dapat meningkatkan kinerja secara signifikan. 

Terutama dengan dimulainya operasi di dua fasilitas HPAL MBMA dan commissioning Proyek emas Pani pada akhir 2025.

Selanjutnya: Tunggakan Rusun Jakarta Capai Rp 95,5 Miliar, Penghuni Tak Bayar Bertahun-tahun

Menarik Dibaca: Aice Jadi Pilihan Es Krim Kalangan Gen Z dan Mampu Kantongi Award

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×