Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada perdagangan di pasar spot pada Kamis (2/4) ditutup melemah 0,27% ke level per dolar Amerika Serikat.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga turut melemah. Mata uang Garuda ini melemah 1,99% ke level Rp 16.741 per dolar AS.
Analis Hfx Berjangka Ady Phangestu menyebut pergerakan rupiah pada perdagangan esok, Jumat (3/4), akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi di AS. Data yang akan dirilis tersebut adalah non farm payroll.
Baca Juga: Berprospek cerah, dolar AS dijagokan terus lanjutkan tren positif
“Hanya saja masing-masing negara tengah disibukkan oleh kebijakan untuk memoles mangkraknya aktivitas ekonomi imbas virus corona. Sehingga saya rasa data tersebut tidak akan berpengaruh banyak,” terang Ady kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).
Oleh karena itu, Ady melihat adanya kemungkinan rupiah akan sedikit melemah besok. Ia memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 16.500-Rp 16.600 per dolar AS.
Namun, Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong justru melihat adanya kemungkinan rupiah akan menguat. Pasalnya rupiah belakangan relatif stabil sedangkan dolar AS justru mulai tertekan.
“Permintaan terhadap dolar AS telah menurun dan data-data ekonomi AS terakhir cukup jelek. Selain itu, data tenaga kerja besok diantisipasi akan kembali jelek,” kata Lukman.
Baca Juga: Tak berdaya, rupiah kembali ditutup melemah ke Rp 16.495 per dolar AS di Kamis (2/4)
Namun, dengan persebaran virus corona yang masih menekan rupiah, Lukman memproyeksikan penguatan rupiah hanya bersifat terbatas. Ia menghitung rupiah akan berada di level Rp 16.300 - Rp 16.500 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
