kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berprospek cerah, dolar AS dijagokan terus lanjutkan tren positif


Kamis, 02 April 2020 / 18:47 WIB
Berprospek cerah, dolar AS dijagokan terus lanjutkan tren positif
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang dolar Amerika Serikat di money changer Ayu Masagung, Jakarta.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil menjadi instrumen investasi dengan return tertinggi sepanjang kuartal I-2020, dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan masih memiliki prospek yang cerah.

Asal tahu saja, dolar AS berhasil mencatatkan kinerja paling mentereng setelah menghasilkan return sebesar 17,62% selama kuartal I-2020. Dolar AS berhasil mengungguli Euro yang tumbuh 15,12% dan dolar Singapura yang tumbuh 11,22% sepanjang tiga bulan tersebut. Bahkan, dolar AS juga mengungguli emas yang tercatat hanya tumbuh 3,97%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengungkapkan kinerja dolar AS yang gemilang masih berpotensi berlanjut. Pasalnya saat ini investor masih memilih untuk menghindari aset berisiko.

Baca Juga: Capital outflow bikin rupiah kembali melemah

“Emas sebagai safe haven saat ini justru tidak dilirik, justru dolar AS yang masih akan diburu. Secara struktural dolar AS ini juga tangguh karena The Fed memiliki bantalan kebijakan moneter yang lebih besar dibandingkan rekan-rekan G10 lainnya,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Dengan kondisi tersebut, Sutopo menyebut dolar AS masih akan menjadi mata uang paling likuid dan masih akan diburu selama masa-masa kekacauan ini. Sehingga dolar AS bisa menjadi pilihan yang menarik di antara instrumen investasi lainnya.

Sutopo juga menambahkan, indeks dolar AS kemungkinan juga masih akan jadi yang paling unggul di kuartal II-2020. Ia memproyeksikan USD Index akan menjaga performa di angka US$ 100.

Sementara itu, analis Monex Investindo Futures Faisyal juga melihat dolar AS masih akan berkinerja baik hingga kuartal III-2020 mendatang. Terlebih dalam jangka pendek saat ini, dolar AS masih menjadi primadona.

“Likuiditas adalah yang diincar oleh para investor sehingga mata uang masih akan diburu untuk menggerakkan ekonomi. Dolar AS sebagai mata uang paling likuid tentu berpotensi masih akan menguat,” terang Faisyal.

Baca Juga: Dolar AS berhasil catat return tertinggi sepanjang kuartal I-2020

Faisyal menambahkan sentimen pemberat dolar AS kemungkinan besar baru akan terjadi pada medio November ketika AS menyelenggarakan pemilu. Oleh karena itu, Faisyal menghitung pada semester I mendatang, dolar AS masih akan ada di kisaran Rp 16.000 - Rp 17.000.

Sementara pada semester II, ketika pandemi corona diperkirakan sudah selesai dan AS memasuki fase pemilu, Faisyal memperkirakan dolar AS akan melemah terhadap rupiah dan berada di kisaran Rp 14.500-Rp 16.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×