kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,96   -25,77   -2.67%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak prediksi rupiah perdagangan Kamis (17/1) dari dua analis ini


Rabu, 16 Januari 2019 / 21:07 WIB
Simak prediksi rupiah perdagangan Kamis (17/1) dari dua analis ini


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di pasar spot rupiah melemah 0,27% ke level Rp 14.128 per dollar AS. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga melemah 0,49% ke level Rp 14.154 per dollar AS, Rabu (16/1).

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, depresiasi rupiah yang terjadi hari ini dipengaruhi oleh beban sentimen eksternal dan internal, yakni ditolaknya proposal Brexit Theresa May oleh Uni Eropa dan defisit neraca perdagangan sebesar US$ 1,10 miliar untuk Desember 2018.

“Tetapi angka defisit ini sebenarnya masih lebih baik bila dibandingkan dengan bulan November 2018. Ini yang menyebabkan rupiah menjadi fluktuatif,” jelasnya.

Sebagai informasi tambahan, pada November 2018 defisit neraca perdagangan dalam negeri berada di posisi US$ 2,05 miliar. Lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2018. Sementara sepanjang 2018, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar US$ 8,57 miliar.

Ibrahim melanjutkan, di tengah fluktuasi, performa rupiah dapat tertopang berkat stimulus yang akan dilancarkan China. Negeri tirai bambu itu dikabarkan mengambil langkah pemangkasan pajak demi mengatasi ekonomi yang melambat.

Melihat faktor fundamental demikian, Ibrahim memproyeksikan rupiah kemungkinan mengalami pelemahan pada perdagangan Kamis (17/1). “Rupiah bisa bergerak di kisaran Rp 14.025 - 14.180 per dollar AS,”jelasnya.

Sementara Analis Trade Point Futures Deddy Yusuf berkata pelemahan rupiah hari ini secara dominan dipengaruhi oleh sentimen eksternal. “Pelaku pasar sampai saat ini masih menanti keputusan pertemuan Perdana Menteri China di akhir bulan Januari dengan Presiden Amerika Serikat,” tuturnya.

Senada dengan Ibrahim, Deddy juga berpandangan defisit neraca perdagangan cukup membuat rupiah goyah. Namun, dirinya optimistis bila performa rupiah akan mengalami perbaikan mengingat defisit yang terjadi diakibatkan karena pergerakan ekonomi Indonesia.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada di kisaran 5% - 5,4%. Inflasi sendiri juga masih terkendali di angka 3,5%. Ini masih solid,” tuturnya.

Deddy juga menambahkan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan dilaksanakan besok juga akan direspon pasar. “Untuk sepekan ke depan, kemungkinan rupiah masih akan mengalami tahapan konsolidasi,” lanjutnya.

Deddy memproyeksikan rupiah bergerak di area Rp 14.000 - Rp 14.200 pada perdagangan besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×