Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengalami koreksi di hari ini, kurs rupiah berpeluang bergerak lebih stabil pada perdagangan Kamis (16/1).
Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim menilai hasil data neraca perdagangan Indonesia tak sepenuhnya buruk. Walau sepanjang tahun lalu defisit neraca dagang mencapai US$ 8,57 miliar, khusus di bulan Desember justru terjadi penurunan nilai defisit sebesar US$ 1,1 miliar secara bulanan. Hal inilah yang membuat para pelaku pasar bisa bernapas lega.
Dari sisi eksternal, Perdana Menteri Inggris Theresa May masih berencana menggelar voting Brexit tahap berikutnya pada pertengahan tahun nanti. Walau secara umum masih diliputi ketidakpastian, rencana ini setidaknya sedikit meredakan kondisi pasar yang cukup fluktuaktif dalam dua hari terakhir.
Tak hanya itu, rencana pemberian stimulus berupa pengurangan pajak oleh pemerintahan China kepada para pelaku usaha kecil menengah di negara tersebut juga mendapat respons positif dari para pelaku pasar.
“Sentimen ini berpeluang membuat mata uang regional, termasuk rupiah, kembali menguat,” kata Ibrahim.
Menurutnya, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.025—Rp 14.175 per dollar AS pada perdagangan besok. Belum selesainya masalah penutupan sebagian pemerintahan AS dan Brexit membuat rupiah masih kesulitan menembus level di bawah Rp 14.000 per dollar AS.
Sebagai catatan, rupiah melemah 0,27% di pasar spot ke level Rp 14.128 per dollar AS pada hari ini (16/1). Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga melemah 0,49% ke level Rp 14.154 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News