Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto hari ini, Kamis (2/6) cenderung masih tertekan. Melansir Coinmarketcap, 9 dari 10 kripto dengan market cap terbesar masih berada dalam zona merah dalam 24 jam terakhir.
Bitcoin misalnya, pada pukul 10.45 WIB terpantau masih berada di level US$ 29.756,05 atau melemah 5,98% dalam 24 jam terakhir. Sementara Ethereum dan Binance Coin juga masing-masing mengalami pelemahan 5,68% dan 5,77% dalam 24 jam terakhir. Kini Ethereum berada di level US$ 1.818,62, sedangkan Binance Coin ada di US$ 300,83.
Menurut Trader Tokocrypto Afid Sugiono, saat ini para investor masih ragu karena mengantisipasi ancaman resesi dan kebijakan moneter The Fed ke depan. Namun, terdapat juga optimisme bahwa harga aset-aset berisiko, termasuk kripto, sudah mencapai titik bottom.
Baca Juga: Jadi Kritikus Bitcoin, Bill Gates Tak Punya Satu Pun Mata Uang Kripto
Di tengah situasi yang masih diselimuti ketidakpastian ini, berikut lima aset kripto yang berpotensi menguat pada pekan ini:
Pembuka daftar aset kripto berpotensi bullish awal Juni ini adalah Tezos (XTZ). Afid mengatakan XTZ masih merasakan sentimen positif dari peluncuran protokol terbaru bernama Jakarta. Menurutnya, jaringan Jakarta Protocol berisi pembaruan besar pada protokol ekonomi Tezos, serta banyak perbaikan kecil.
Mulai dari fitur Transaction Optimistic Rollup (TORU) yang memungkinkan pertukaran aset semakin mudah, serta mekanisme Liquidity Baking Escape Hatch telah didesain ulang dan diganti namanya menjadi Liquidity Baking Toggle Vote.
“Peluncuran Jakarta Protocol di jaringan Tezos masih menghadirkan sentimen positif dapat harga XTZ. Ini membuktikan investor masih yakin dengan potensi besar pembaruan jaringan untuk menggerakan harga XTZ naik,” kata Afid dalam Tokocrypto Market Signal yang dirilis Kamis (2/6).
Berdasarkan analisis teknikalnya, Afid memperkirakan XTZ sedang perlahan bergerak naik. Kemungkinan besar XTZ dapat terus bergerak menuju harga US$ 2,92 atau naik sekitar 34%-37% dari harga bawah US$ 2,08 dalam beberapa hari ke depan.
Berikutnya, terdapat aset kripto bernama Gitcoin (GTC) yang berpotensi bullish pekan ini. Menurut Afid, sejak pekan lalu pergerakan GTC terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kemungkinan besar reli akan terus berlanjut dan bisa menguntungkan investor.
Sementara dari analisis teknikal GTC, terlihat kenaikan yang signifikan. Harga GTC kemungkinan besar bisa mencapai US$ 4,5 atau naik sekitar 44% dari harga bawah saat ini US$ 3,68.
Aset kripto ketiga yang bisa menguat adalah Toko Token (TKO). dia mengatakan, potensi pergerakan penguatan TKO bisa didorong oleh sentimen positifnya tentang launching T-Launchpad yang kabarnya akan hadir dalam waktu dekat di bulan Juni ini.
TKO nantinya akan menjadi token utilitas yang bisa digunakan di platform T-Launchpad untuk mengikuti project DAO yang dirilis di sana.
Baca Juga: Harga Bitcoin Lanjutkan Kenaikan, Tekanan Mulai Mereda
“Dari analisis teknikal harga TKO bisa melambung tinggi hingga Rp 6.318 atau naik sekitar 21% dari harga bawah saat ini Rp 5.700. Namun, apabila TKO gagal bullish, maka harganya bisa turun hingga Rp 5.210 menuju level support-nya,” imbuh Afid.
Berikutnya ada Origin Protocol (OGN) yang bisa masuk ke fase bullish pada pekan ini. Afid menyebut bahwa OGN telah membentuk pola cup and handle yang membentuk lengkungan seperti huruf U. Pola handle ini terbentuk karena penurunan harga yang pendek, namun sebagai sinyal bullish.
Dari analisis teknikalnya, menurutnya OGN terlihat ada pergerakan turun atau koreksi sedikit meski perlahan dalam beberapa hari terakhir. Kemungkinan besar nilai OGN bisa reli naik mencapai US$ 0,4 atau sekitar 31% dari harga bawah US$ 0,34.
Aset kripto terakhir yang berpotensi bullish adalah Kava (KAVA). Afid meyakini, fase bullish pada aset kripto KAVA tampaknya terus berlanjut. Menurutnya, sentimen positif pasca peluncuran mainnet Kava 10 dan kabar Kava Network telah menambahkan protokol Sushi ke program insentif pengembangnya dengan mengalokasikan dana total US$ 14 juta.
Melalui kemitraan ini, pengguna dan pengembang Sushi akan memiliki akses tanpa batas ke seluruh nilai pasar senilai US$300 miliar dari blockchain Ethereum dan Cosmos dari satu jaringan, yang menurut Kava adalah untuk pertama kalinya.
“Sentimen positif KAVA terus menguat. Dari analisis teknikal KAVA juga terlihat pola cup and handle yang memungkinkan KAVA masih dapat bergerak menuju harga sekitar US$ 3,6 dari US$ 3,03 dalam beberapa hari ke depan,” tutup Afid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News