Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Buyung Poetra Sembada akan melenggang dengan aksi penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada pertengahan Desember mendatang. Lantas bagaimana kinerja perusahaan beras ini?
Pada semester pertama, Buyung Poetra mengantungi laba setelah pajak Rp 45,95 miliar. Angka tersebut melonjak 314,33% dari Rp 11,09 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara penjualan Buyung Poetra tumbuh 9,76% dari Rp 308,89 miliar ke posisi Rp 339,04 miliar.
Gross margin Buyung Poetra adalah 19,25%. Lalu margin operasinya 7,07% dan margin laba setelah pajak adalah 13,57%. Kemudian, rasio utang terhadap ekuitas Buyung Poetra adalah 1x.
Aset Buyung Poetra tercatat Rp 334,33 miliar. Liabilitasnya Rp 167,18 miliar dengan ekuitas Rp 167,15 miliar.
Topikoki merupakan produk utama Buyung Poetra. Variannya antara lai Topikoki Pandan Wangi, Topikoki Setra Ramos, Topikoki Long Grain, dan Topikoki Super Slyp. Lalu merek lainnya adalah Super Belida Beras IR 42, Rumah Limas Setra Ramos, dan BPS Setra Ramos.
Tak hanya itu. Buyung Poetra juga bekerja sama dengan pasar modern untuk membuat label pribadi mereka. Misalnya Indomaret, Hypermart, Giant, Hero, Lotte Mart, Yogya, dan lainnya.
Pada semester pertama, label pribadi ini berkontribusi 39,99% terhadap penjualan Buyung Poetra. Sementara merek milik Buyung Poetra seperti Topikoki dan lainnya berporsi 59,5% terhadap pendapatan perseroan.
Buyung Poetra memiliki dua pabrik. Pabrik pertama berlokasi di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. Pabrik tersebut berkapasitas produksi 43.200 ton per tahun. Kemudian kapasitas penyimpanannya adalah 4.000 ton.
Kedua, pabriknya bertempat di Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Pabrik itu berkapasitas sebesar 259.200 ton per tahun. Lalu kapasitas penyimpanannya adalah 20.000 ton.
Selain itu, Buyung Poetra juga memiliki pusat distribusi di Meiko Abadi Industrial Estate, Sidoarjo, Jawa Timur. Di situ, kapasitas penyimpanannya yakni 1.000 ton.
Buyung Poetra mengklaim sebagai pemimpin pangsa pasar. Di kuartal pertama, Buyung Poetra mencatatkan pangsa pasar sebesar 35%. Selanjutnya, kompetitor pertama berpangsa pasar 27% dan kompetitor kedua yakni 12%. Kemudian pangsa pasar lainnya yaitu 25%. Adapun, pangsa pasar Buyung Poetra ini menanjak dari 27% di tahun sebelumnya.
Saat ini, sebanyak 95,24% saham Buyung Poetra dikuasai oleh PT Buyung Investama Gemilang. Lalu sisanya dimiliki keluarga Buyung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News