kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Simak jadwal penerbitan SBN Ritel tahun 2019


Kamis, 10 Januari 2019 / 19:43 WIB
Simak jadwal penerbitan SBN Ritel tahun 2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dipastikan akan memperbanyak jumlah penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel pada tahun ini demi memenuhi minat tinggi dari investor.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan, tahun ini pemerintah akan menawarkan 10 instrumen SBN ritel kepada para investor. “Hampir tiap bulan akan ada SBN ritel yang bisa dipesan oleh investor,” ujarnya, Kamis (10/1).

Dari jumlah tersebut, delapan di antaranya merupakan SBN ritel yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder atau non-tradable. SBN ritel yang dimaksud adalah Savings Bond Ritel (SBR) yang direncanakan terbit 4 kali dan Sukuk Tabungan (ST) yang akan terbit dengan jumlah serupa.

Adapun 2 instrumen SBN ritel tersisa adalah Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

Berikut ini adalah jadwal tentatif penawaran SBN ritel oleh pemerintah sepanjang tahun 2019:

- SBR005 10—24 Januari 2019

- ST-003 Februari

- SR-011 Maret

- SBR006 4—7 April 2019

- ST-006 Mei

- SBR007 11—25 Juli 2019

- ST-005 Agustus

- SBR008 5—19 September 2019

- ORI016 10—24 Oktober 2019

- ST-006 November

Pemerintah sendiri menetapkan target penerbitan SBN tanpa proses lelang sebesar Rp 80 triliun di tahun ini. Angka tersebut sudah mencakup penerbitan SBN ritel.

Sementara untuk SBR005 yang ditawarkan sejak hari ini hingga 24 Januari mendatang, pemerintah menetapkan kuota nasional maksimal sebesar Rp 5 triliun.

Jika kuota tersebut terpenuhi sebelum masa penawaran usai, secara otomatis investor tak bisa lagi memesan SBR005.

“Makanya investor didorong untuk lebih cepat dalam memesan SBR sebelum kuotanya penuh,” kata Loto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×