kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Masa penawaran SBR005 dibuka, pemerintah tetapkan kuota maksimal Rp 5 triliun


Kamis, 10 Januari 2019 / 13:26 WIB
Masa penawaran SBR005 dibuka, pemerintah tetapkan kuota maksimal Rp 5 triliun


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka masa penawaran Saving Bond Ritel seri SBR005 pada Kamis (10/1). Untuk penawaran kali ini, pemerintah menetapkan kuota nasional maksimal sebesar Rp 5 triliun.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Loto Srinaita Ginting menyampaikan, sebenarnya pemerintah telah menerima masukan dari para mitra distribusi agar ditetapkan target indikatif penjualan SBR005 sebesar Rp 2 triliun. Namun, untuk mengantisipasi permintaan yang berlebih dari investor, maka ditetapkan target maksimal mencapai Rp 5 triliun.

Ia melanjutkan, pemerintah menerapkan ketentuan bilamana kuota nasional SBR005 sebesar Rp 5 triliun tercapai, maka secara otomatis investor tidak bisa lagi memesan instrumen ini walau masa penawarannya masih berlangsung hingga 24 Januari mendatang.

Pemberian batas kuota nasional ini dilakukan sebagai langkah antisipasi pemerintah atas penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang mencapai 10 kali sepanjang tahun 2019. Sedangkan target penerbitan SBN yang tanpa melalui lelang di tahun ini dibatasi sekitar 9%--10% atau Rp 80 triliun dari total penerbitan SBN bruto. "Jumlah penerbitan untuk SBN yang bisa diperdagangkan pasti akan lebih besar. Makanya kami sebar kuotanya masing-masing instrumen SBN ritel agar target secara keseluruhan bisa tercapai," kata Loto ketika ditemui Kontan.co.id, Kamis (10/1).

Ia pun bilang pembatasan kuota ini dilakukan untuk mengedukasi investor ritel supaya bisa memanfaatkan waktu secepat mungkin dalam memesan SBR005 sebelum kuota nasionalnya terpenuhi.

Terlepas dari itu, pemerintah tetap akan mengevaluasi kebijakan pembatasan kuota nasional begitu masa penawaran SBR005 usai. "Kami akan pertimbangkan lagi apakah ke depan kuota nasionalnya bisa ditambah atau tidak kalau sudah terpenuhi. Pastinya, kebijakan ini tidak akan mengubah komponen SBN ritel lainnya seperti nilai kupon dan waktu jatuh tempo," ungkap Loto.

Sebagai informasi, SBR005 memiliki tingkat kupon minimal sebesar 8,15% dengan spread tetap sebesar 215 bps. Kupon ini bersifat floating with the floor atau dapat berubah mengikuti pergerakan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia, namun tidak akan berkurang dari nilai kupon minimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×