kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Simak Capex Emiten Tambang dan Energi pada 2025: Ada MEDC, AMMN, UNTR dan ARKO


Rabu, 08 Januari 2025 / 08:06 WIB
Simak Capex Emiten Tambang dan Energi pada 2025: Ada MEDC, AMMN, UNTR dan ARKO
ILUSTRASI. Sejumlah emiten yang bergelut di bisnis energi dan tambang mulai membuka rencana belanja modal alias capital expenditure (capex) pada 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/19/11/2024


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergelut di bisnis energi dan tambang mulai membuka rencana belanja modal alias capital expenditure (capex) pada 2025. Beberapa emiten mengucurkan capex lebih selektif sesuai pengerjaan proyek ekspansi dan pengembangan aset eksisting.

Tengok saja anggaran belanja dari Grup Medco. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengerek naik capex untuk segmen bisnis minyak dan gas (migas) menjadi US$ 400 juta. Namun, MEDC memangkas capex untuk ketenagalistrikan menjadi US$ 30 juta.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, MEDC menganggarkan capex sebesar US$ 350 juta untuk migas dan US$ 80 juta untuk ketenagalistrikan. Masih terafiliasi dengan MEDC, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masih mengucurkan capex untuk agenda ekspansi pada tahun ini.

Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Sektor Barang Baku, Saham Emiten Emas Masih Favorit

Vice President Corporate Communications Amman Mineral Kartika Octaviana mengungkapkan AMMN mengalokasikan capex sebesar US$ 1,4 miliar. Sebagai catatan, jumlah itu termasuk dengan belanja modal AMMN pada kuartal IV-2024 yang realisasi penggunaannya baru akan rilis berbarengan dengan laporan kinerja tahunan 2024.

"Tahun ini, kami fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek ekspansi, antara lain tahap akhir komisioning smelter tembaga dan pemurnian logam mulia," kata Kartika kepada KONTAN, Selasa (7/1).

AMMN menargetkan smelter tersebut bisa memproduksi katoda tembaga pertama pada kuartal I-2025 ini. Selain smelter, AMMN juga menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), serta perluasan pabrik pengolahan.

"Kami terus mengedepankan aspek keselamatan kerja dalam proses konstruksi, agar semua fasilitas dapat beroperasi dengan baik dan aman dalam jangka panjang," imbuh Kartika.

Adapun, capex AMMN akan didanai dari arus kas operasional dan pinjaman bank. Sebagai informasi, hingga kuartal III-2024, realisasi capex AMMN melonjak 51,96% secara tahunan menjadi US$ 1,39 miliar.

Bergeser ke entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalokasikan capex sekitar US$ 1 miliar, stabil dari anggaran tahun lalu. Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengungkapkan dana tersebut merupakan capex operasional yang akan dipenuhi dari kas internal.

Sara merinci, sekitar 60% akan dialokasikan untuk segmen kontraktor pertambangan, 20% untuk infrastruktur tambang mineral, dan sisanya untuk keperluan lain-lain. "Fokus UNTR adalah meningkatkan dan mempertahankan keunggulan operasi di setiap lini bisnisnya, baik yang sudah established maupun yang masih dalam tahap pengembangan," kata Sara.

Sementara itu, entitas UNTR di bisnis energi baru dan terbarukan, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menganggarkan capex sekitar Rp 200 miliar. 

Head of Investor Relations Arkora Hydro Nicko Yosafat mengungkapkan ARKO lebih selektif untuk mengucurkan capex di tahun ini.

Fokusnya adalah untuk menggarap dua proyek hydro power plant yang sedang berjalan, yakni proyek Kukusan II dan proyek Tomoni. Sumber capex ARKO akan berasal dari kombinasi ekuitas dan pinjaman dengan porsi 30% : 70%.

Catatan dan Rekomendasi Analis

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan memperkirakan alokasi capex emiten energi dan tambang pada tahun ini akan lebih selektif. Bagi yang memiliki pipeline proyek jangka menengah hingga panjang (multi-years), kemungkinan anggaran capex akan stabil atau lebih tinggi agar penyelesaikan proyek bisa sesuai jadwal. 

"Untuk mengejar progres proyek sesuai jadwal, harusnya tidak diturunkan," kata Ekky.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menambahkan, sejumlah emiten terutama yang memiliki proyek hilirisasi punya pipeline proyek multi-years. Contohnya smelter nikel High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang diekspektasikan rampung dalam dua hingga tiga tahun ke depan. 

"Secara keseluruhan, mulai tahun ini akan menjadi capex intensive cycle, terutama untuk para emiten tambang," ujar Rizkia.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Buka Peluang Akuisisi pada 2025, Sektor Mana yang Diincar?

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menaksir, sejumlah emiten berpotensi mengerek capex. Terutama bagi emiten tambang dan energi yang mengejar kenaikan produksi, seperti pada komoditas batubara. Hanya saja, ketidakpastian ekonomi yang masih membayangi bisa membuat emiten cenderung wait and see.

Junior Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty Hafiya menimpali, risiko politik sudah mereda karena masa pemilihan sudah berlangsung pada tahun lalu. Namun, volatilitas akibat risiko ketidakpastian masih membayangi pasar.

Emiten kemungkinan akan tetap ekspansif, tapi dengan lebih berhati-hati. 

"Prospek industri tambang dan energi cukup baik di tahun ini, didukung kemenangan Donald Trump dan China yang rajin memberikan stimulus," kata Arinda.

Di antara emiten tambang dan energi yang memiliki agenda ekspansi dan proyek pengembangan, Ekky menjagokan saham MEDC, UNTR dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) sebagai pilihan investasi jangka panjang. Sedangkan Rizkia antara lain melirik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

"Apabila proyek mereka (ANTM dan INCO) rampung di beberapa tahun mendatang, seharusnya ini menjadi katalis yang baik untuk pendapatan perusahaan. Selain itu, kita juga dapat lebih yakin mengenai arahan hilirisasi nikel indonesia ke depannya apalagi terkait baterai EV," tandas Rizkia.

Selanjutnya: Agenda Harlah Nu Ke-102 Lengkap dengan Tanggal Acara dan Lokasi

Menarik Dibaca: Agenda Harlah Nu Ke-102 Lengkap dengan Tanggal Acara dan Lokasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×