Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pekan ketiga Maret 2025, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada pengumuman suku bunga, baik dari Bank Indonesia yang dijadwalkan 19 Maret 2025, serta Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed) pada 20 Maret mendatang.
Ekonom PT Panin Sekuritas Tbk Felix Darmawan, menilai menjelang pengumuman tersebut, volatilitas di pasar saham cenderung meningkat seiring dengan penyesuaian portofolio oleh investor berdasarkan ekspektasi terhadap kebijakan moneter.
Jika BI menurunkan suku bunga acuan, dampaknya diperkirakan akan netral bagi pasar saham domestik, khususnya pada sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga seperti perbankan dan properti.
Baca Juga: Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (17/3)
Sebaliknya, jika The Fed mempertahankan suku bunga atau memberikan sinyal pengetatan lebih lanjut, tekanan dapat terjadi di pasar saham global dan berpotensi memengaruhi aliran modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Level IHSG
Felix menyampaikan bahwa dengan posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini di kisaran 6.500, pencapaian level 7.000 masih cukup sulit mengingat jaraknya yang cukup jauh.
"Jika BI menurunkan suku bunga dan didukung oleh sentimen positif lainnya, ada peluang IHSG untuk menembus level 7.000 pada pekan ketiga Maret," kata Felix kepada Kontan, Jumat (14/3) lalu.
Namun, jika sentimen global kurang mendukung atau terjadi arus keluar modal asing, IHSG mungkin akan bergerak sideways atau mengalami koreksi dengan batas bawah di sekitar 6.500.
Baca Juga: IHSG Sepekan Ini Turun 1,8%, Tertekan Sentimen Ekonomi yang Memburuk
Saran bagi Investor
Felix menyarankan kepada para investor dan pelaku pasar untuk tetap waspada dan tidak melakukan aksi spekulatif menjelang pengumuman suku bunga. Diversifikasi portofolio dan fokus pada saham-saham dengan fundamental kuat dapat menjadi strategi yang bijak.
Selain itu, investor juga disarankan untuk memperhatikan perkembangan data ekonomi domestik dan global serta respons pasar terhadap kebijakan moneter akan membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih tepat.
Sebagai informasi tambahan, pada perdagangan Jumat (14/3) lalu, IHSG merosot 1,98% ke level 6.515,63. Selama sepekan, IHSG anjlok 1,81% dan terkoreksi 7,97% secara tahun berjalan.
Selanjutnya: Emiten Transportasi Berpotensi Tuai Cuan Saat Lebaran, Simak Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Kenapa Gula Darah Tetap Tinggi Meskipun Sudah Makan Sehat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News