Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bermula dari posisi 7.308,12 pada awal pekan ini, Senin (5/8). Level ini didapat usai IHSG melemah 0,24% pada Jum'at (2/8) dan mengakumulasi kenaikan 0,27% sepanjang pekan lalu.
Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengamati pergerakan IHSG seperti mengekor bursa global yang dibayangi sejumlah sentimen. Terutama menanti hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan potensi kebijakan The Fed tentang suku bunga.
Di sisi lain, William menyoroti pergerakan IHSG berada pada posisi lower high sejak 12 Juli 2024. Terbuka potensi pelemahan apabila sentimen global tidak mendukung, termasuk dari sisi internal seperti faktor teknikal dan nilai transaksi.
Baca Juga: Saham Perbankan dan Sektor Komoditas Semakin Bernas
"Pergerakan IHSG memasuki fase konsolidasi, masih dalam area 7.200 – 7.354. Dalam kondisi ini masih belum bisa diambil kesimpulan apakah akan melanjutkan penguatan atau berbalik melemah," ungkap William dalam riset yang disiarkan Senin (5/8).
Namun dari pergerakan yang lower high sejak 12 Juli 2024, William memperkirakan arah IHSG berpotensi melemah setelah konsolidasi ini berakhir. \
Pada perdagangan hari ini William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah pada rentang 7.200 – 7.354.
Founder Stocknow.id Hendra Wardana menambahkan, secara teknikal mingguan IHSG sedang bergerak dalam fase sideways dan kecenderungan bergerak stagnan. Dari indikator stochastic, IHSG rawan terhadap death cross pada area overbought dan volume pada pekan lalu mengalami penurunan.
Hendra memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan melemah terbatas dengan menguji level support pada 7.253 dan resistance di level 7.356. Data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia untuk kuartal II-2024 yang diekspektasikan pasar akan mengalami penurunan berpotensi menjadi pemberat IHSG.
Baca Juga: Bursa Australia Diprediksi Dibuka Anjlok pada Senin (5/8), Saham NZ Turun
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengamati, meski IHSG masih berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama di atas support garis MA20 maka berpeluang kembali rebound dan membuat higher high level. "Namun jika breakdown support garis MA20 maka berpeluang kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA100," terang Wafi.
Wafi memprediksi rentang pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7200 hingga 7.400. Berikut rekomendasi saham pilihan dari para analis untuk perdagangan awal pekan ini, Senin (5/8):
Rekomendasi saham dari WH-Project:
1. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Analisa:Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
Rekomendasi: buy
Support: Rp 410
Resistance: Rp 440.
2. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Analisa: Pergerakan harga membentuk pola inverted head and shoulders dengan neckline pada 815 (pola sudah terkonfirmasi).
Rekomendasi: buy
Support: Rp 775
Resistance: Rp 900.
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Analisa: Pembalikan arah tren melemah, sell on news setelah meredanya sentimen kinerja.
Rekomendasi: Sell on strength
Support: Rp 1.500
Resistance: Rp 1.665.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Mendekati Titik Terendah dalam 8 Bulan pada Senin (5/8)
4. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
Analisa: Tren melemah menguji support terdekat pada 410.
Rekomendasi: wait and see
Support: Rp 410
Resistance: Rp 430.
Rekomendasi saham dari Stocknow.id
1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Strategi swing trade, buy mencermati harga Rp 1.080
Target harga 1: Rp 1.110
Target harga 2: Rp 1.125
Stoploss: Rp 1.040.
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Strategi swing trade, buy mencermati harga Rp 5.100
Target harga 1: Rp 5.272
Target harga 2: Rp 5.375
Stoploss: Rp 4.920.
Baca Juga: Ekonom Perkirakani Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02% di Kuartal II-2024
3. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Strategi swing trade, buy mencermati harga Rp 1.460
Target harga 1: Rp 1.495
Target harga 2: Rp 1.525
Stoploss: Rp 1.410.
Rekomendasi saham dari RHB Sekuritas Indonesia:
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Buy area di sekitar Rp 5.050
Target jual di Rp 5.350 hingga Rp 5.650.
Cut loss di Rp 4.940.
2. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Buy area di sekitar Rp 5.225
Target jual di Rp 5.400 hingga Rp 5.600.
Cut loss di Rp 5.150.
3. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Buy area di sekitar Rp 1.335
Target jual di Rp 1.400 hingga Rp 1.485.
Cut loss di Rp 1.315.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Big Caps, Ini Katalis Pendorongnya
4. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Buy jika breakout Rp 2.200
Target jual di Rp 2.270 hingga Rp 2.340.
Cut loss di Rp 2.140.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News