Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah analis yang diwawancarai KONTAN menilai, belum ada sentimen internal yang mampu menggerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan. Namun, terdapat sentimen regional terkait rilis positif data-data dari China dan Jepang serta penguatan lebih dari 200 poin pada Nikkei, HSI, dan terutama Sensex yang mampu membuat IHSG terus menghijau.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, memprediksi jika pergerakan IHSG hari ini masih akan dipengaruhi sentimen positif tersebut. Jika tidak ada sentimen negatif yang tiba-tiba datang, maka IHSG diperkirakan bergerak menguat di kisaran support 4.200-4.275 dan resistance 4.389-4.395.
Potensi akan tercapainya level tersebut kian besar seiring batalnya AS melakukan invasi setelah mendapat tentangan dari Rusia beserta negara-negara G20.
"IHSG kemarin kembali berhasil melewati kisaran target resisten kami (4.215-4.221) dan berhasil menutup gap di 4.295-4.310. Tapi, di sisi lain IHSG juga kembali meninggalkan gap. Jadi, diharapkan kenaikan ini tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking dan masih terjaganya sentimen positif sehingga masih ada kesempatan IHSG untuk naik," jelas Reza, (11/9).
Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas memiliki prediksinya sendiri. Sentimen regional memang mampu menyegarkan pergerakan indeks. Tapi, sentimen yang datang dari dalam negeri terkait kenaikan cadangan devisa sebenarnya mulai berdampak pada kembalinya aksi beli asing di pasar modal Indonesia. Hasil lelang SUN kemarin juga akan memberikan sentimen positif tambahan untuk IHSG.
Namun, lanjut Purwoko, ruang untuk kenaikan IHSG relatif terbatas. Indeks juga mulai dibayangi oleh aksi ambil untung. "Kami memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran 4.310-4.400," pungkas Purwoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News