Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memiliki prospek jangka panjang yang menarik. Setidaknya, hal ini disampaikan oleh analis Bahana Securities, Maxi Liesyaputra dalam risetnya, (13/5).
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, WIKA ikut dalam proyek MTR senilai US$ 450 juta. WIKA menggandeng perusahaan Jepang dan membentuk joint venture bernama Tokyu-Wika untuk menggarap proyek yang ditargetkan bakal selesai pada tahun 2018 ini.
Diversifikasi portofolio bisnis WIKA juga berjalan dengan baik. Kuartal I/2014, pendapatan selain bisnis inti WIKA tercatat sebesar Rp 1,72 triliun. Angka ini setara dengan 62% dari total pendapatan konsolidasi WIKA.
"Langkah WIKA untuk menggenjot pendapatan dari non-core revenue merupakan langkah tepat untuk meminimalisir fluktuatifnya segmen konstruksi," jelas Maxi.
Dengan segala aksi korporasi demi menggenjot bisnis inti maupun bisnis non-inti, baik yang dilakukan atau akan dilakukan di masa depan seperti IPO anak usahanya, Wika Realty, membuat WIKA memiliki fundamental jangka panjang yang baik. Emiten pelat merah ini juga memiliki track record yang baik ditengah ketatnya persaingan bisnis konstruksi.
Belum lagi, proyek-proyek besar pemerintah yang selama ini tertunda karena pemilu bisa dilanjutkan segera setelah seluruh prosesi pemilu usai dilaksanakan.
Oleh karena itu, Maxi merevisi rekomendasi saham WIKA menjadi buy dari sebelumnya hold. "Target harganya ada di level 2.700 per saham dari sebelumnya Rp 2.250 per saham," pungkasnya.
Level harga tersebut mencerminkan proyeksi PER saham WIKA sebesar 20 kali pada 2015 mendatang. Level ini tergolong premium, 20% lebih mahal dibanding rata-rata proyeksi industrinya di masa mendatang.
Saat ini, saham WIKA ada si level Rp 2.350 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News