Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, Hilmi mengatakan arahan MEDC untuk tahun 2020 adalah produksi yang setara dengan tahun sebelumnya yaitu di level 110 barel setara minyak per hari (mboepd) dengan biaya produksi di bawah US$10 per barrel oil equivalent (boe).
Pun begitu dengan acuan pendapatan dan laba. Perseroan akan akan mengacu pada produksi tahun sebelumnya dengan asumsi alokasi capex sebesar US$ 340 juta. Sementara biaya produksi akan dipertahankan di bawah US$ 10 per boe.
Baca Juga: Dua lembaga naikkan peringkat Medco (MEDC), ini kata analis
Pada kuartal III-2019 MEDC berhasil membukukan laba bersih US$ 19,27 juta. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, emiten minyak dan gas (migas) ini masih menanggung kerugian bersih pada entitas induk sebesar US$ 11,08 juta.
Torehan laba bersih ini tidak lepas dari kenaikan pendapatan MEDC pada Sembilan bulan pertama 2019. Tercatat, pendapatan bersih MEDC naik 12,7% menjadi US$ 1,015 miliar pada kuartal III-2019. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, MEDC hanya berhasil mengantongi pendapatan sebesar US$ 900,6 juta.
“Capaian tersebut sudah cukup sesuai dengan yang kami harapkan. Hal ini berkat keberhasilan strategi yang kami terapkan,” pungkas Hilmi.
Baca Juga: Moody's naikkan peringkat obligasi global anak usaha Medco Energi (MEDC)
Terakhir, terkait proyeksi pendapatan kuartal IV 2019, Hilmi berharap agar realisasinya tidak jauh berbeda dari kuartal tahun sebelumnya. Pada kuartal IV-2018, MEDC membukukan pendapatan hingga US$ 1,20 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News