Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Desember 2021 sudah di depan mata. Biasanya, harga saham naik pada Desember akibat window dressing. Lalu, pada window dressing Desember 2021, saham apa saja yang perlu dipantau untuk mendapatkan cuan?
Window dressing adalah strategi mempercantik portofolio investasi yang dilakukan perusahaan maupun manajer investasi. Window dressing biasanya terjadi menjelang tutup buku atau akhir tahun.
Saat window dressing, sejumlah saham menjadi buruan investor. Walhasil, harga saham cenderung naik.
Sama seperti tahun sebelumnya, window dressing bulan Desember 2021 nanti masih diselimuti pandemi Covid-19. Bahkan, belakangan ini ada kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 akibat varian baru virus corona hasil mutasi di Afrika Selatan.
Meski pasar saham masih diselimuti kabar munculnya varian baru Covid-19, namun investor yang hendak masuk pasar sekarang ini masih memiliki peluang untuk mendulang cuan di penutupan tahun ini.
Baca Juga: Harga saham MYOR terus menurun sejak awal tahun, saatnya jual atau beli?
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan, secara historis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Desember selalu mengalami apresiasi. Dimana memang kondisi tersebut tertopang oleh saham-saham bluechip karena efek window dressing.
“Tapi, memang sentimen Covid-19 varian terbaru di Afrika yang dinyatakan cukup mengkhawatirkan ini menjadi sentimen negatif yang menahan laju IHSG di hari Jumat kemarin,” kata Frankie kepada Kontan, Senin (29/11).
Pada perdagangan Jumat (26/11), IHSG longsor 2,06% ke level 6.561,55. Frankie melihat hal tersebut terbilang wajar mengingat investor khawatir bila lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun 2019 menuju 2020 kembali terulang. Padahal, kondisi ekonomi baru saja berangsur pulih.
Baca Juga: Asing catat net sell Rp 1,17 triliun, saham-saham ini paling banyak dilego
Tak menutup kemungkinan, jika varian baru Covid-19 omicron ini menyebar khususnya ke Indonesia maka dapat kembali menghambat perekonomian. Sehingga pelaku pasar melakukan aksi profit taking di tengah IHSG yang sedang melaju naik.
Walaupun demikian, Frankie memproyeksi pergerakan IHSG akan stabil di rentang 6.500-6.700 hingga tutup tahun 2021. Pelaku pasar masih akan menunggu perkembangan soal Covid-19 varian terbaru, setidaknya sampai awal tahun depan.
“Jika investor mau masuk saat ini, masih ada peluang untuk memperoleh keuntungan. Sebab, dari koreksinya IHSG kemarin membuat beberapa saham yang diproyeksikan memiliki kinerja baik pada tahun ini turut turun, sehingga menjadi menarik untuk dipertimbangkan,” paparnya.
Baca Juga: IHSG rebound pada awal pekan, delapan saham ini paling banyak diburu asing
Rekomendasi saham
Lalu, saham apa saja yang menjadi rekomendasi saat window dressing bulan Desember 2021?
Nah, sebagai salah satu strategi jelang akhir tahun ini investor bisa mempertimbangkan saham ASII dari sektor otomotif, kemudian ada sektor perbankan yakni saham BBRI, dan dari sektor consumer goods bisa mempertimbangkan saham ICBP.
Frankie menjagokan saham-saham tersebut lantaran merupakan saham bluechips dan saham seperti BBRI, ASII, dan ICBP merupakan proxy IHSG bagi investor asing. Ia bilang, secara valuasi dan prospeknya juga masih terbilang menarik.
Frankie memasang target harga untuk ASII di Rp 6.400-Rp 6.500, kemudian saham BBRI dengan target Rp 4.400-Rp 4.500, dan untuk ICBP dengan target harga Rp 9.300-9.500.
Pada perdagangan Senin 29 November 2021, harga saham ASII ditutup menguat di level 5.975, naik 75 poin atau 1,27% dari sehari sebelumnya. Potensi penguatan saham ASII masih bisa terjadi.
Pasalnya, harga saham ASII dalam sebulan terakhir masih berada di zona merah, dengan penurunan sebesar 50 poin atau -0,83% dari sebulan sebelumnya. Sedangkan dalam 6 bulan terakhir, harga saham ASII tercatat menguat 725 poin atau 13,81%.
Itulah rekomendasi saham pilihan untuk dipantau menjelang window dressing pada bulan Desember 2021. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News