Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Perusahaan tambang, PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) berharap bisa segera memutar roda bisnis perusahaan. Emiten ini membidik bisa mulai memproduksi batubara berkalori rendah mulai tahun depan lewat anak usaha, PT Indo Wana Bara Mining Coal.
Tentunya, setelah perusahaan mendapatkan kontraktor pertambangan. Kini, kontrak MoU dengan pembeli juga sudah ditandatangani.
Selain batubara, lewat anak usahanya PT Mahaputra Adi Nusa, SIAP juga akan menjual bantuan andesit. Menurutnya, potensi pasar atas permintaan batu andesit cukup besar. Di antaranya untuk proyek pembangunan kereta cepat, properti, jalan tol. SIAP menyebut, Mahaputra memiliki deposit batu andesit 38 juta meter kubik.
"Trial produksi sudah kami lakukan sebesar 20.000 meter kubik. Ini masih 30% dari target karena terkendala peralatan tua yang refurbish. Kami mendatangkan alat baru untuk meningkatkannya," kata Sebastian Ja'afar, Direktur Operasional SIAP dalam paparan di Jakarta, Rabu (20/9).
Direktur Utama SIAP Christian Victor Ponto menyatakan, SIAP juga akan memproduksi batubara hingga 100.000 ton per bulan. SIAP menargetkan bisa memproduksi 1,2 juta ton per tahun.
Namun, skala produksi akan dilakukan secara bertahap. "Saat ini, pasar batubara low calorie cukup besar. Sebelumnya, memang high calorie coal, tapi sekarang sudah sedikit. Sehingga mereka mencari yang low calorie dan dicampur dengan high calorie," terang Christian.
Rennier Abdul Rachman Latief, Komisaris Utama SIAP menyatakan, SIAP akan memproduksi batubara antara 4.800-5.300 kalori. Batubara dengan tingkat kalori kisaran ini memiliki standar harga sekitar US$ 32-US$ 38.
SIAP menyebut, Indo Wana memiliki potensi batubara 533 juta ton batubara. "Potensi batubara kami selama ini tidak masuk sebagai aset dalam hitungan laporan keuangan kami. Jadi masih ada potensi besar," imbuhnya.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2017, SIAP mencatat penjualan Rp 1,46 miliar, anjlok 94% ketimbang penjualan pada periode yang sama tahun lalu Rp 24,53 miliar. SIAP mencetak rugi bruto Rp 196,99 juta pada akhir semester satu tahun ini.
Pada akhir semester satu tahun lalu, SIAP mencatat laba bruto Rp 783,32 juta. Tapi, kerugian bersih SIAP pada akhir Juni tahun ini turun 25,68% menjadi Rp 6,05 miliar dari kerugian semester satu tahun lalu Rp 8,14 miliar.
Akibat akumulasi kerugian, SIAP mencatat ekuitas negatif Rp 7,40 miliar. Ekuitas negatif ini membesar ketimbang tahun lalu yang cuma Rp 1,02 miliar.
Di sisi lain, SIAP memiliki kas Rp 2,86 miliar pada akhir Juni 2017. Angka kas ini menurun dari akhir Juni tahun lalu sebesar Rp 6,45 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News