Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan penghuni baru. Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk secara resmi akan mencatatkan saham perdana atau listing dengan kode BMHS pada hari ini (6/7).
Saat menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), BMHS melepas sebanyak 620 juta saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah tersebut mewakili 7,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan pelaksanaan konversi obligasi.
Setiap saham BMHS ditawarkan dengan harga Rp 340 per saham. Dus, BMHS mengantongi dana segar hingga Rp 210,80 miliar.
Dalam menggelar aksi korporasi ini, BMHS menggandeng PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Bersamaan dengan IPO ini, BMHS juga menerbitkan saham konversi obligasi kepada Akasya Investments Limited dalam rangka pelaksanaan konversi obligasi yang diterbitkan berdasarkan Perjanjian Obligasi sebanyak 421.416.176 saham biasa atas nama pada Tanggal Penjatahan, 2 Juli 2021.
Harga pelaksanaan untuk konversi obligasi ini dipatok di level Rp 340 per saham. Adapun jumlah obligasi yang dikonversi mencapai Rp 143,28 miliar.
Baca Juga: OJK tetapkan saham Bundamedik sebagai efek syariah
Dalam prospektus yang diterbitkan perusahaan dijelaskan, sebesar Rp 157,72 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk membeli kembali sisa kembali sisa pokok obligasi perusahaan dari Akasya Investments Limited setelah pelaksanaan Konversi Obligasi berdasarkan Perjanjian Obligasi.
Perjanjian obligasi ini awalnya ditandatangani pada 9 September 2020, di mana penerbitan Obligasi dan dana atas penerbitan Obligasi diterima oleh Bundamedik pada tanggal 20 Oktober 2020.
Perjanjian obligasi diubah dan dinyatakan kembali pada 8 Maret 20201. Nilai pinjaman saat ini mencapai Rp 301 miliar. Adapun penerbitan obligasi tersebut bertujuan untuk pengembangan usaha perseroan, termasuk pelunasan pinjaman yang diberikan kepada perusahaan oleh bank-bank pihak ketiga.
Sementara, sisa dana yang diperoleh melalui IPO akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan.
Sekadar informasi, Bundamedik merupakan penyedia layanan kesehatan khusus di Indonesia dengan rekam jejak dan keahlian yang kuat dalam perwatan premium unutk wanita dan anak-anak.
Berdasarkan situs resminya, per akhir 2020, Bundamedik telah mengoperasikan 5 rumah sakit yang terdiri dari 2 rumah sakit ibu dan anak, dan 3 rumah sakit umum. Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan 2 klinik yang berada di wilayah Jabodetabek.
Selanjutnya: Bursa Asia menguat di pagi ini (6/7), ini sentimen pendukungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News