kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap IPO Agustus 2023, Berikut Profil dan Strategi Bisnis Multi Garam Utama (FOLK)


Kamis, 20 Juli 2023 / 18:26 WIB
Siap IPO Agustus 2023, Berikut Profil dan Strategi Bisnis Multi Garam Utama (FOLK)
ILUSTRASI. PT Multi Garam Utama Tbk atau FOLK Group.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) atau FOLK Group masuk ke tahap penawaran awal (bookbuilding) dalam aksi Initial Public Offering (IPO). Pada periode bookbuilding yang berlangsung 20 - 24 Juli 2023, FOLK mematok harga penawaran pada rentang Rp 100 - Rp 105 per lembar saham.

FOLK menggelar penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 570 juta saham atau mewakili 14,44% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan estimasi tersebut, dari IPO ini FOLK mengincar dana segar hingga Rp 59,85 miliar.

FOLK juga akan menerbitkan 285 juta Waran Seri I dengan nominal Rp 200 per lembar. Pencatatan saham dan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 7 Agustus 2023.

Direktur Utama FOLK Group, Danny Sutradewa, mengungkapkan dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha. Sekitar 52,71% dialokasikan untuk modal kerja FOLK dan anak usaha. sekitar 29,80% akan dipakai untuk belanja modal FOLK dan anak usaha. Selebihnya dialokasikan untuk ekspansi bisnis melalui akuisisi.

"Saat ini kami sedang memasuki babak baru, yaitu menjadi perusahaan publik. Langkah berikutnya adalah focus untuk memperbesar ekosistem FOLK Group di sektor new media dan konsumer secara organik dan anorganik," ungkap Danny dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (20/7).

Baca Juga: Paperocks Indonesia (PPRI) Gelar IPO, Bidik Dana Segar Rp 41 Miliar

Adapun FOLK Group merupakan holding yang memiliki tiga pilar utama sebagai fondasi inti dari ekosistem bisnisnya. Pertama, new media commerce, yaitu media baru yang berbasis pencipta konten (content creator) yang didistribusikan melalui platform digital salah satunya social media.

FOLK Group saat ini menjangkau audiens melalui tiga segmen media, yaitu Education - Finfolk, Sports & Entertainment - R66 Media, dan Lifestyle & Culture - USS Networks. Pilar kedua, omni-channel retail brands yang terdiri dari Amazara, SYCA dan Dr Soap. Official store Dr Soap sendiri telah berdiri di Senayan City Mall sejak Juni 2022.

Pilar ketiga, intellectual property & community. FOLK Group dan entitas anaknya telah membangun dan memiliki beberapa original IP (Intellectual Property) khususnya di dalam ekosistem creative economy. Mulai dari lifestyle, fashion, sports, sampai events seperti Finfolk Conference, Genesis Dogma, dan lainnya.

Kombinasi dari seluruh ekosistem FOLK tersebut telah menjangkau lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia dengan demografi umur 18 – 45 tahun dari perkotaan sampai sub urban. “FOLK Group memiliki lima tangga dalam roadmap besar lima tahun, IPO adalah tangga pertama. Kami yakin FOLK Group akan menjadi katalis di industri kreatif Indonesia," kata Komisaris Utama FOLK Group, Bong Chandra.

Dari Januari hingga Juli 2023, ekosistem FOLK Group telah menjual lebih dari 149 ribu produk. Selama FOLK Group berdiri telah melayani lebih dari 500 ribu total unique customers. FOLK Group memiliki total 20+ Intellectual Properties & Brands. Hingga bulan Juli 2023 beberapa media channel di ekosistem FOLK Group memiliki lebih dari 352 juta total views.

Baca Juga: Berkah Mulia Mandiri (BITU) akan IPO, Patok Harga Penawaran Rp 131 - Rp 140 Per Saham

Dari sisi kinerja keuangan, dalam empat tahun terakhir, FOLK Group berhasil membukukan CAGR pendapatan 224% dan CAGR laba bersih 248% dari tahun 2019-2022. Pendapatan FOLK mencapai Rp 40,24 miliar dengan laba bersih Rp 5,20 miliar pada tahun 2022.

Dari sisi liabilitas, FOLK hampir debt free dengan tingkat Debt to Equity (DER) rendah yaitu sebesar 0,06x per akhir Desember 2022. Tingkat DER yang rendah dan Net Profit Margin (NPM) 12,93% pada tahun 2022 menunjukkan FOLK memiliki bisnis dengan pertumbuhan yang cukup tinggi.

Dengan ditopang oleh arus kas yang kuat, FOLK Group memungkinkan untuk melakukan investasi anorganik dengan cara akuisisi, pengembangan bisnis secara organik, dan distribusi dividen yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×