kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SGRO dan AALI fokus jaga kinerja operasional di tengah tren kenaikan harga CPO


Senin, 07 Juni 2021 / 07:40 WIB
SGRO dan AALI fokus jaga kinerja operasional di tengah tren kenaikan harga CPO


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

Michael memastikan sesuai dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang telah disetujui regulator maka jika kondisi dirasa tepat pada akhir tahun nanti SGRO akan kembali menerbitkan obligasi.

"Jadi masih ada satu fase lagi meskipun saat ini masih dipantau kapan momen paling tepat mungkin akhir tahun. Kisaran dana tergantung kondisi, asumsi sama dengan dua fase sebelumnya Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar," kata Michael.

Sementara itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga berfokus meningkatkan produksi pada tahun ini. Communication and Investor Relations Manager AALI, Fenny Sofyan menjelaskan upaya peningkatan produksi memang jadi fokus setiap tahunnya akan tetapi perusahaan tetap mengantisipasi dampak pandemi covid-19 yang masih terjadi baik di Indonesia maupun secara global.

"Maka fokus bahwa operasional berjalan baik masih menjadi hal yang kami utamakan di tahun ini," kata Fenny ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (6/6).

Fenny menambahkan rencana ekspansi juga tak menutup kemungkinan turut dilakukan bergantung situasi pandemi covid-19. Apalagi, rencana ekspansi yang mengharuskan tinjauan lapangan secara fisik diakui terkendala akibat pembatasan sosial selama pandemi covid-19.

Kendati demikian, Fenny memastikan untuk saat ini tidak ada rencana pencarian dana eksternal melalui penerbitan obligasi. AALI bakal mengalokasikan capex mencapai Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun untuk perawatan TBM dan replanting.

 

Mengutip laporan keuangan perusahaan, AALI mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 5% yoy menjadi Rp 5,03 triliun di kuartal I 2021. Kendati pendapatan naik, AALI justru mencatatkan penurunan laba bersih hingga 56,22% yoy menjadi Rp 162,43 miliar dari yang sebelumnya Rp 371,06 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Fenny mengungkapkan secara kuantitas penjualan CPO dan turunannya mengalami penurunan 6.8% atau 33.000 ton dari sebelumnya 487.000 menjadi 454.000 ton. Penurunan tersebut karena penurunan produksi CPO maupun pembelian CPO pihak ketiga.

Selanjutnya: Pemerintah berecana pangkas pungutan ekspor CPO, berikut efeknya menurut analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×