Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Pernyataan dovish dari The Fed tentang ekonomi Amerika Serikat memicu penurunan bursa saham AS dan di seluruh pasar Asia.
Bank-bank sentral, termasuk The Fed, telah meluncurkan langkah-langkah stimulus besar-besaran dan memangkas suku bunga mendekati nol untuk memerangi korban ekonomi dari wabah virus corona.
Kebijakan tersebut membantu harga emas naik lebih dari 28% sepanjang tahun ini, karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Baca Juga: Harga emas Antam di Pegadaian pagi ini Rp 1.102.000 per gram (20 Agustus 2020)
Indeks dollar rebound dan imbal hasil obligasi AS naik, setelah risalah The Fed menunjukkan sedikit dukungan untuk menerapkan kontrol kurva imbal hasil untuk menjaga biaya pinjaman tetap rendah.
"Harga emas tetap sensitif terhadap pergerakan dollar AS dan ekspektasi kebijakan moneter AS. Pasar terbukti cukup kecewa dengan risalah FOMC kemarin," kata Analis IG Markets Kyle Rodda ke Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News