Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Seperti yang telah diperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai dilanda aksi ambil untung atau profit taking. Hingga penutupan sesi pertama, indeks sudah menurun 1,66% ke level 5.013,44.
Analis First Asia Capital David Sutyanto bilang, aksi profit untung ini dipicu lantaran sejumlah saham unggulan relatif mahal, terutama yang bergerak di sektor perbankan dan properti. "Secara teknikal, posisi IHSG saat ini juga sudah berada di area jenuh beli atau overbought," imbuhnya, (11/7).
Awalnya, support pertama IHSG ada di level 5.020. Jika level ini berhasil terkonfirmasi, maka peluang pelemahan indeks masih bisa terjadi, bahkan bisa menuju support berikutnya di 4.970. Sementara, target resistance pertama ada di 5.150 dan terget berikutnya 5.200.
Riset Henan Putihrai memberikan penjelasan senada. Namun, sekain dari sisi teknikal, pelemahan indeks juga didorong dari sisi fundamental, yakni pelemahan rupiah dan kondisi bursa regional yang kurang kondusif.
Untuk sesi kedua, IHSG berpeluang untuk melanjutkan pelemahan jangka pendek dengan ditutup negatif serta membentuk Lower Low dan Lower High. Stochastic membentuk Dead Cross. Kisaran level 5.090 yang sebelumnya menjadi Support kini menjadi Resistance. Angka psikologis 5.000 kini menjadi support terdekat, yang sekaligus berada pada kisaran Retracement 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News