Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
"IHSG bergerak mendatar dengan penguatan tipis pada awal sesi, namun kemudian bergerak melemah seiring dengan bursa saham di kawasan Asia," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengutip Antara.
Ia menambahkan bahwa sentimen mengenai risalah Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC) pada April lalu yang menunjukkan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Juni menjadi salah satu faktor yang menahan laju IHSG.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juga sedang menantikan hasil Rapat dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia mengenai kebijakan suku bunga acuan (BI rate). Situasi itu membuat pelaku pasar cenderung mengambil posisi "wait and see".
Selain itu, ia menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang mengalami tekanan menambah sentimen negatif bagi pasar saham di dalam negeri.
Terpantau, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah 51 poin menjadi Rp13.438 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.387 per dollar AS.
Ia mengharapkan bahwa ada kebijakan baru yang dikeluarkan Bank Indonesia agar dapat menjaga kinerja pasar saham di dalam negeri sehingga aksi beli kembali meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News