Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, IHSG cenderung dalam tekanan. Pelemahan rupiah yang tidak terasa sudah mendekati level Rp 13400 per dollar Amerika Serikat (AS). Hal itu akan menjadi perhatian pasar. Selain itu peningkatan utang luar negeri dan rencana pemangkasan anggaran menjadi sentimen negatif. BI Rate diperkirakan akan tetap pada level 6,75%.
"Secara teknikal IHSG masih dalam trend konsolidasi setelah gagal rebound dalam beberapa hari terakhir. IHSG akan bergerak 4690 – 4770," ujar David Sutyanto, Analis First Asia Capital dalam Market Research, Kamis (19/5).
IHSG pada perdagangan kemarin berhasil menguat tipis 0,1% ke posisi 4734.36. Adanya penguatan terhadap sektor properti menjelang pengumuman BI Rate hari ini menjadi penopang indeks.
Sementara Wall Street semalam bergerak bervariasi dan ditutup flat. Indeks DJIA tutup di 17526,62 koreksi tipis 3,36 poin (0,02%). Indeks S&P tutup di 2047,63 menguat 0,42 poin (0,02%). Indeks Nasdaq naik 0,5% di 4739,12.
Dollar AS melanjutkan rally menyusul spekulasi kenaikan bunga FFR di Juni mendatang setelah notulensi pertemuan The Fed April lalu mengindikasikan keinginan banyak pejabat bank sentral untuk menaikkan bunga FFR di Juni mendatang.
Penguatan dolar AS juga menekan harga sejumlah komoditas berdenominasi dolar AS. Harga minyak mentah tadi malam di AS turun 0,87% di US$ 47,89 per barel. Harga emas turun 1,4% di US$ 1.259,50.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News