Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (3/3) diperkirakan masih mendapat sambutan positif. Meski dari segi antusiasme masih tinggi, penawaran yang masuk diprediksi turun jika dibandingkan lelang SUN sebelumnya.
Lelang SUN sebelumnya, pada 18 Februari 2020 mencatat jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 127,11 triliun, sekaligus menjadi rekor tertinggi
Pasar yang tengah risk averse dan beralih ke safe haven imbas penyebaran virus corona menjadi penyebab. Ditambah lagi level credit default swap (CDS) Indonesia yang tengah meningkat juga menambah alasan penawaran yang masuk akan turun.
Baca Juga: Minat sedikit menurun, lelang SUN pada Selasa (3/3) sulit cetak rekor lagi
Berikut tujuh seri surat utang beserta kupon pada lelang Selasa nanti:
1. SPN12200508 yang jatuh tempo pada 8 Mei 2020 dengan imbalan diskonto
2. SPN12210205 yang jatuh tempo pada 5 Februari 2021 dengan imbalan diskonto
3. FR0081 yang jatuh tempo 15 Juni 2025. Seri ini memiliki kupon 6,5%
4. FR0082 yang jatuh tempo 15 September 2030. Seri ini memiliki kupon 7,00%
5. FR0080 yang jatuh tempo 15 Juni 2035. Seri ini memiliki kupon 7,50%
6. FR0083 yang jatuh tempo 15 April 2040. Seri ini memiliki kupon 7,50%
7. FR0076 yang jatuh tempo 15 Mei 2048. Seri ini memiliki kupon 7,375%
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri Permana menjagokan seri-seri dengan tenor pendek dan seri benchmark akan menjadi yang paling diminati pada lelang tersebut.
“Seri SPN masih akan menarik, terlebih seri ini juga mempunyai alokasi serapan yang besar. Sementara seri benchmark FR0081 dan FR0082 juga masih akan diminati seiring dengan yield yang sangat menarik,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (1/3).
Baca Juga: Pemerintah akan melelang tujuh seri SUN dengan target indikatif Rp 15 triliun
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha. Ia menyebut seri-seri pendek masih akan menjadi yang paling diminati oleh para investor. “Seri yang banyak dikejar sepertinya seri-seri pendek, karena durasi pendek ini lebih punya volatilitas lebih rendah,” terang Yudha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News