Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah menyerap lebih dari setengah alokasi belanja modal atawa capital expenditure (capex) untuk tahun ini. Hal itu terlihat dari jumlah capitalized capex XL Axiata yang sudah mencapai Rp 5,07 triliun hingga kuartal ketiga 2020.
Dengan kata lain, belanja modal XL Axiata yang telah dibayar dan barangnya sudah menjadi aset perusahaan sudah mencapai 67,59% dari alokasi capex. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, XL Axiata menganggarkan capex sebesar Rp 7,5 triliun untuk tahun 2020.
Meskipun begitu, Direktur Keuangan XL Axiata Budi Pramantika mengatakan, pihaknya terus meninjau alokasi capex seiring dengan upaya efisiensi dan efektivitas. Alhasil, meski sudah dianggarkan Rp 7,5 triliun, serapannya bisa saja lebih rendah dari itu.
"Sesuai operational excellence, kami melihat dari segi efisiensi dan efektivitas supaya dapat hasil yang sama dengan biaya yang lebih rendah ataupun dengan biaya yang sama dapat hasil yang lebih banyak," tutur Budi dalam paparan publik virtual, Jumat (6/11). Menurut dia, sebanyak 70%-80% capex tersebut digunakan untuk pengembangan jaringan XL Axiata di Indonesia.
Baca Juga: Cermati rekomendasi saham tiga emiten telko terbesar, TLKM, EXCL, dan ISAT
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa menyebut, pengembangan jaringan beserta penambahan kapasitas perlu terus menerus dilakukan, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, kebijakan belajar dan bekerja dari rumah meningkatkan kebutuhan pelanggan terhadap data.
Menurut Gede, pada awal pandemi, trafik data XL Axiata naik 15%-25% per minggu, lalu melandai. Sementara itu, jika dibandingkan sebelum pandemi, trafik data XL Axiata saat ini sudah tercatat meningkat 40%-45%.
Oleh karena itu, XL Axiata terus membangun base transceiver station (BTS) berteknologi 4G/LTE untuk menambah kapasitas jaringan. Per September 2020, XL Axiata memiliki 142.598 BTS atau tumbuh 10% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
XL Axiata memiliki BTS 4G sebanyak 53.055 atau 37% dari total BTS. Jumlah ini tumbuh 35% dibanding periode sama tahun lalu yang sebanyak 39.296 unit. Sebaliknya, terlihat penurunan pada jumlah BTS 3G dan 2G yang XL Axiata miliki.
Baca Juga: Jual menara, laba bersih XL Axiata (EXCL) capai Rp 2,07 triliun hingga kuartal III
Meskipun masih memiliki BTS 3G dan 2G, I Gede mengatakan, seluruh site telekomunikasi (menara) XL Axiata sudah dilengkapi dengan BTS berteknologi 4G. "Total 53.055 BTS LTE tersebut tersebar di 35.000 tower XL Axiata," kata Gede.
Selain meningkatkan kapasitas jaringan lewat penambahan BTS 4G, XL Axiata juga terus menerus meningkatkan kapasitas transport dengan fiberisasi. Menurut Gede, sejauh ini XL Axiata sudah mencapai 80% dari target fiberisasi tahun ini. Hingga akhir 2020, XL Axiata berencana melakukan fiberisasi pada 70% dari keseluruhan jaringannya atau setara 15.000 site telekomunikasi..
"Sudah 80% dari target tahun ini. Kami masih perlu fiberisasi 2.000 site lagi sampai bulan Desember 2020," ucap dia. Sebagian investasi untuk fiberisasi ini sudah dilakukan ke luar Jawa, baik ke kota provinsi, kabupaten, maupun daerah penyangga di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sementara itu, untuk 2021, Gede memproyeksi fiberisasi bakal dilakukan pada 7.000-8.000 site telekomunikasi. "Pasalnya network terus bertumbuh seiring kami bangun site baru. Permintaan data juga merata. Oleh karena itu, banyak microwave yang harus diganti fiberisasi," ungkap Gede.
Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, kinerja XL Axiata (EXCL) ciamik di sembilan bulan pertama 2020
Menurut dia, kapasitas fiberisasi XL Axiata mencapai 10 giga byte (GB), sementara penggunaannya saat ini baru 1-2 GB. Dengan begitu, kapasitas yang tersedia diperkirakan masih bisa digunakan untuk memenuhi permintaan data selama empat sampai dengan lima tahun lagi.
Selain melanjutkan fiberisasi ke kota-kota baru, pada 2021, XL juga akan memperpadat fiberisasi yang sudah ada dan menambah proteksi. XL juga akan mengedepankan pemasangan BTS berteknologi 4G serta melakukan open network (open RAN) dengan operator lain, universitas, dan pemerintah.
Di samping itu, XL Axiata akan meningkatkan kecepatan akses pada aplikasi yang sering digunakan, seperti Google, YouTube, dan Facebook dengan memanfaatkan data center miliknya yang ada di Indonesia. Terakhir, XL juga bakal mewujudkan operasional yang lebih otonom dengan menggunakan machine learning dan artificial intelligence.
Baca Juga: Kinerja ciamik, pendapatan layanan XL Axiata (EXCL) tumbuh 8% hingga kuartal III-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News