kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,31   14,00   1.54%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan hama turut mengerek harga CPO


Senin, 11 April 2016 / 20:21 WIB
Serangan hama turut mengerek harga CPO


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sentimen positif masih terus mengelilingi harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Hal ini membuat tren pergerakan harga menguat hingga akhir tahun.

Mengutip Bloomberg, Senin (11/4) pukul 16.31 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2016 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 0,33% ke level RM 2.671 atau US$ 687 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures menyatakan, koreksi harga CPO wajar lantaran sudah mencapai level overbought. Tren penguatan harga masih berlanjut dengan dukungan fundamental dari naiknya ekspor CPO Malaysia. Untuk akhir tahun ini, Wahyu memprediksi harga CPO masih akan terus positif dan bergerak ke area RM 2.800 - RM 3.000 per metrik ton.

Faktor El Nino, kenaikan konsumsi musiman di bulan Ramadan, efek kebijakan pemerintah seperti penggunaan biodiesel hingga tren kenaikan harga komoditas mendukung CPO. "Selain faktor itu, hama tanaman menjadi ancaman lain bagi produksi CPO," kata Wahyu.

Spesies kumbang kini telah memasuki wilayah perbatasan antara Thailand dan Malaysia dan menyerang tanaman palm termasuk kelapa sawit. Jika dibiarkan, spesies kumbang ini diperkirakan berpotensi memusnahkan industri kelapa sawit dalam waktu 20 tahun.

Kumbang kelapa merah atau kumbang sagu merupakan spesies yang biasanya membuat lubang di batang pohon kelapa dan akhirnya membunuh tanaman. Hama tersebut menyerang pohon kelapa, kurma dan kelapa sawit.

Menurut Departemen Pertanian Malaysia, sejauh ini ada sekitar 465 hektare (ha) pohon kelapa yang mati, terutama di daerah Terenggu dan Kedah.

Wahyu melihat, tren masih menguat selama harga belum ke area netral yakni di RM 2.100 - RM 2.300 per metrik ton. Tren pergerakan bisa kembali bearish jika harga menembus level RM 1.900 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×