Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan terakhir, saham perbankan terutama saham bank BUMN sedang dalam tren penguatan. Di mana, tekanan global tetap membayangi pergerakan harga saham perbankan.
Jika melihat dalam sepekan terakhir, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjadi yang paling kuat mengalami kenaikan. BBTN telah naik 10,14% dalam sepekan menjadi Rp 1.195 per saham.
Adapun, kenaikan tersebut memperkuat posisi BBTN dalam tiga bulan terakhir. Di mana, dalam periode tersebut, harga BBTN sudah naik hingga 35,8%.
Menyusul BBTN, ada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang naik secara signifikan. Harga saham bank syariah terbesar di Indonesia ini sudah naik 9,02% dalam sepekan terakhir menjadi Rp 2.780 per saham.
Baca Juga: Perbankan Semakin Banyak Simpan Kredit Menganggur
Sama halnya dengan BBTN, saham BSI juga sedang dalam tren penguatan selama tiga bulan terakhir. Kenaikannya dalam periode tersebut mencapai 22,47%.
Kenaikan terbesar selanjutnya terjadi pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham bank yang akrab dengan wong cilik ini naik 5,72% dalam sepekan menjadi Rp 3.880 per saham.
Kemudian ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang pertumbuhannya hampir sama. BMRI naik sekitar 4,85% dan BBNI naik 4,5% dalam sepekan terakhir.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan melihat saat ini penguatan saham-saham perbankan bisa dibilang sebagai teknikal rebound. Ini terjadi setelah sebelumnya berada dalam tren sideways yang cukup panjang, menyusul tekanan global dan aksi net sell asing.
Secara teknikal, Ekky melihat banyak saham bank besar sudah masuk area oversold. Alhasil, ia menilai wajar jika muncul peluang rebound, apalagi dengan valuasi yang mulai menarik.
“Ditambah lagi, ada sentimen positif dari ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan di semester kedua tahun ini, yang membuat aksi akumulasi sudah mulai terlihat di area harga saat ini,” ujar Ekky (11/7).
Kalau melihat dari valuasi, Ekky menilai PBV BBNI menjadi yang paling murah di antara big banks. Di mana, PBV dari bank berlogo 46 ini sekitar 0,93 kali.
Hanya saja, Ekky mengingatkan bahwa valuasi murah saja tidak cukup. Sebab, ia menegaskan perlu juga melihat prospek bisnis ke depan dan profil risikonya.
Untuk investasi jangka panjang, Ekky masih memilih menjagokan BRIS karena memiliki prospek pertumbuhan solid dan positioning bisnis yang kuat.
Sementara untuk strategi teknikal jangka pendek, saham seperti BBTN dan BBRI terlihat menarik karena baru saja rebound dan punya potensi melanjutkan penguatan dalam waktu dekat.
Selanjutnya: BSI Catat Pertumbuhan Jumlah RDN Syariah Capai 26% Hingga Mei 2025
Menarik Dibaca: Dibimbing.id Rancang Pelatihan Hospitality Berbasis Asesmen Kebutuhan Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News