Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 42,06 atau 0,60% ke level 7.047,43 di akhir perdagangan Jumat (11/7).
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, sentimen pendorong penguatan IHSG ialah maraknya aksi penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO).
Dalam sepekan ini saja, ada delapan perusahaan yang menjajakan kaki di lantai bursa, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
Lalu ada PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), PT Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK).
“Jadi ini menandakan bahwa sebenarnya kondisi ekonomi dan pasar modal domestik relatively kondusif,” ujar Nafan kepada Kontan, Jumat (11/6).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,60% ke 7.047 pada Jumat (11/7), KLBF, ARTO, INKP Jadi Top Gainers LQ45
Selain itu, sentimen pendukung lain menurut Nafan ialah tren penguatan rupiah seiring neraca perdagangan barang Indonesia yang mengalami surplus US$ 15,38 miliar sepanjang periode Januari hingga Mei 2025, atau naik US$ 2,32 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.
Surplus neraca dagang ini bahkan tercatat selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
“Di sisi lain, inflasi kita masih rendah, agak di bawah standar deviasi dari range 1,5%, range maksimum di 3,5% sedangkan inflasi kita di 1,87% per Juni 2025,” ungkap Nafan.
Bank Indonesia pun, kata Nafan, masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin bulan ini yang berpotensi memperkuat likuiditas pasar keuangan maupun pasar modal Tanah Air.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga sependapat. Dia pun bilang, investor juga tengah memantau rilis data makro ekonomi Indonesia, di mana cadangan devisa dan indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang cenderung stabil meskipun penjualan kendaraan bermotor menurun.
Sebagai informasi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, IKK pada bulan Juni 2025 sebesar 99,4, turun 0,3 poin secara bulanan (MoM).
Adapun, melansir data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan kendaraan wholesales atau dari pabrik ke diler pada Juni 2025 tercatat turun 2.852 unit atau 4,7% MoM pada angka 57.760 unit,
Sementara penjualan ritel atau dari diler ke konsumen sebesar 61.647 unit, naik tipis 340 unit atau 0,6 % MoM.
Baca Juga: Sepekan Terakhir, Saham Bank BUMN Menghijau
Herditya juga melihat investor tengah mengamati perkembangan pengesahan One Big Beautiful Bill Act, beleid yang mengatur pajak dan pengeluaran Amerika Serikat.
“Investor juga tengah memantau penerapan tarif impor tambahan pada 1 Agustus mendatang,” sebut Herditya.
Chief Executive Officer Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo menambahkan, penguatan IHSG dipengaruhi sentimen data ekonomi inflasi China pekan ini yang naik di menjadi 0,1%.
“Lalu secara domestik memantau rilis data cadangan devisa Indonesia yang naik ke level US$ 152,6 serta menunggu rapat dewan gubernur (RDG) BI pekan depan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pertamina International Shipping (PIS) Pangkas 37,9% Beban Operasional di 2024
Menarik Dibaca: Dibimbing.id Rancang Pelatihan Hospitality Berbasis Asesmen Kebutuhan Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News