kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan merumput, harga saham Bali United (BOLA) naik 120%


Minggu, 23 Juni 2019 / 19:16 WIB
Sepekan merumput, harga saham Bali United (BOLA) naik 120%


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bali Bintang Sejahtera Tbk kini resmi merumput di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BOLA setelah melakukan initial public offering (IPO). Dalam sepekan sejak IPO, harga saham BOLA telah naik 120,57% ke Rp 386 per saham pada akhir pekan ini.

Sebagai informasi, Bali United resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/6). Pada perdagangan hari perdana, harga saham BOLA sempat melonjak 69,14% atau mentok di auto rejection atas ke Rp 296 per saham dari harga IPO sebesar Rp 175 per saham.

Untuk mempertahankan kinerja saham, BOLA pun harus menggenjot kinerja keuangan. Direktur Keuangan BOLA Yohanes Ade Bunian Moniaga menargetkan pendapatan BOLA mencapai Rp 159 miliar pada 2019. Angka ini naik 38% dari pendapatan periode sama tahun lalu sebesar Rp 115,2 miliar.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebesar 96% target pendapatan ini berasal dari sponsorship. Tahun lalu, sponsorship menyumbang 70% pendapatan Bali United. Sementara itu, untuk laba bersih BOLA menargetkan laba sebelum pajak Rp 19,4 miliar dan laba operasi Rp 10 miliar.

Saat ini ada sejumlah perusahaan yang menjadi sponsor BOLA di antaranya Indofood, Smartfren, Indomie, Achilles Radial, ACA Asuransi, Gojek, Torabika, Kukubima Energi, dan masih banyak lagi.

Chief Executive Officer (CEO) BOLA, Yabes Tanuri mengaku, pihaknya membuka kerja sama dengan sponsor dengan jangka waktu kontrak 1-5 tahun. Berbicara sponsorship besar kaitannya dengan anggota fans club Bali United yang saat ini sebanyak 100.000 orang.

Sementara pengikut di akun Instagram mencpaai 714.000 orang sampai saat ini. “Industri bola itu seksi, bayangkan euforia fans yang fanatik,” kata Yabes kepada Kontan.co.id, Jumat (21/6)

Adapun dalam menentukan sponsorship ada beberapa klasifikasi, mulai dari sponsor diamond, gold, dan silver. Terkait tarif sponsorship Yohanes tidak bisa membeberkan. Yang pasti kinerja dari club Bali United bakal menentukan gairah sponsor.

Asal tahu saja, di Indonesia ada beberapa liga sepakbola yang cukup bergengsi, antara lain Liga Indonesia, Piala Indonesia, dan Piala Presiden. Yabes mengatakan, saat ini fokus BOLA kepada Liga Indonesia, karena kejuaran itu yang paling bonafit di antara yang lain.

Tercatat, dalam Liga Indonesia ada beberapa kelas yakni, Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Dengan peringkat tertinggi ada di Liga 1. Pada Liga 1 musim 2019 ini, Bali United menargetkan bisa bertengger di peringkat kelima. Pada musim 2018, Bali United berada pada posisi ke-11 dengan torehan 45 poin.

Sementara untuk Piala Presiden dan Piala Indonesia, Bali United menganggap sebagai ajang latihan agar bisa memberikan performa di Liga Indonesia. Bagi Yohanes, semakin bagus peringkat, maka semakin banyak investor yang akan membeli saham BOLA. “Kami melihat berbagai klub profesional di luar negeri seperti Manchester United (MU), mereka tidak selalu bisa meraih peringkat atas tapi sahamnya bagus,” tutur Yabes.

Selain sponsorship, BOLA memiliki sumber pendapatan yang beragam. Mulai dari tiket, hak siar televisi, sponsor, penjualan merchandise melalui toko menchandise, penjualan makanan dan minuman melalui kafe, playland, akademi sepak bola, media, marketing, agency, dan e-sport.

Yabes mengatakan, BOLA akan menggenjot kinerja semua anak usahanya. “Rata-rata anak perusahaan masih baru. Pasti kami akan genjot semuanya itu,” kata Yabes.

Tapi, bisnis merchandise sudah berjalan sejak 2016, sehingga diharapkan menjadi kontributor pendapatan terbesar setelah sponsorship. Kemudian diikuti oleh bisnis agency. Yohanes bilang, BOLA berencana ekspansi dengan membuka kafe baru.

Di sisi lain, BOLA juga telah memiliki berbagai rencana atas penggunaan dana IPO yang sebesar Rp 350 miliar akan digunakan untuk belanja modal, pengembangan anak usaha, dan modal kerja.

Bali United akan menggunakan 60,5% dana IPO untuk modal kerja. Antara lain untuk merekrut pemain dan pelatih yang profesional, penyelenggaraan event serta operasional klub, megastore, dan akademi sepak bola. Dana ini juga akan dipakai untuk cedera pemain, pergantian, dan kesejahteraan pemain.

Yabes tak memungkiri ke depan bisa saja merekrut pemain dan pelatih dari klub sepakbola lain atau transfer pemain. Hal ini diharapkan dapat mendukung kinerja Bali United untuk mencetak gol. Adapun pemain unggulan Bali United saat ini adalah Irfan Bachdim pemain dengan nomor punggung 10 dan Fadil Sausu dengan nomor punggung 14.

Kemudian, sebanyak 19,1% akan digunakan untuk belanja modal. Selanjutnya, sebanyak 20,4% akan digunakan untuk penguatan struktur permodalan entitas anak. Yabes mengatakan, pihaknya ingin terus berinovasi baik di bidang sepak bola maupun industri olahraga dan hiburan secara luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×