kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang November, capital outflow di pasar SBN sentuh Rp 23,35 triliun


Kamis, 18 November 2021 / 20:11 WIB
Sepanjang November, capital outflow di pasar SBN sentuh Rp 23,35 triliun
ILUSTRASI. Secara persentase, porsi asing di SBN kini susut menjadi 20,71% dari sebesar 25,23% pada awal tahun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren investor asing melepas Surat Berharga Negara (SBN) rupanya belum berakhir. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang 1-15 November tercatat dana asing yang ditarik dari SBN sebesar Rp 23,35 triliun.

Alhasil, per 15 November, jumlah kepemilikan investor asing di SBN hanya sebesar Rp 925,92 triliun. Secara persentase, porsi asing di SBN kini susut menjadi 20,71% dari sebesar 25,23% pada awal tahun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyebutkan tapering merupakan biang keladi terjadinya capital outflow. Pasalnya, investor asing menarik dana mereka dari emerging markets untuk mencari peluang dari kenaikan yield US Treasury.

Menurut Ramdhan, aksi jual ini merupakan hal yang wajar dan serempak terjadi di emerging markets lainnya. Toh jumlah dana yang keluar relatif kecil jika dibandingkan dengan aksi jual pada periode awal pandemi maupun ketika perang dagang terjadi.

Baca Juga: Keputusan BI pertahankan suku bunga acuan akan beri dampak positif untuk rupiah

“Namun terlepas dari aksi jual yang cukup besar ini, ternyata yield kita cukup stabil, Ini menandakan pasar SBN yang kuat karena para investor domestik melakukan aksi pembelian seri-seri yang dijual investor asing,” ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Kamis (18/11).

Secara umum, ia melihat seri acuan merupakan yang paling banyak dilepas investor asing. Namun, dengan suplai SBN dari primary market yakni lelang SBN sudah dihentikan membuat SBN hanya dapat dibeli lewat pasar sekunder. Jadi, ketika investor asing melakukan aksi jual, terdapat investor domestik yang kebetulan secara likuiditas masih berlimpah menjadi calon pembeli. 

Ramdhan melihat aksi jual yang terjadi saat ini cenderung akan mulai mereda. Menurutnya, sisa porsi investor asing yang sebesar 20% merupakan kelompok investor jangka panjang. Jadi, mereka dianggap sangat kecil kemungkinannya untuk menjual kepemilikan SBN-nya.

“Secara fundamental maupun makro, kondisi Indonesia saat ini sudah jauh lebih baik. Dengan real yield yang masih menarik, ketahanan pasar sudah teruji, serta secara risiko Indonesia punya pengelolaan utang yang baik, investor asing cepat atau lambat akan kembali masuk ke pasar SBN,” tutup Ramdhan

Baca Juga: Kekhawatiran stagflasi picu investor asing lakukan aksi jual di pasar SBN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×