kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020


Rabu, 01 Januari 2020 / 13:40 WIB
Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020
ILUSTRASI. Petugas memantau operasi di tempat produksi Tambang Emas PT Bumi Suksesindo (BSI)di Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Meski demikian, Nugroho menyarankan agar investor mencermati emiten sektor batubara. Sebab, industri batubara sendiri masih menghadapi banyak ancaman seperti tingginya level inventori (cadangan) di China saat ini serta produksi batubara yang masih bertumbuh.

“Pembatasan impor batubara China juga masih menjadi sentimen negatif untuk harga batubara,” tutup Nugroho.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Siap Memulai Proyek Gasifikasi Batubara

Liza merekomendasikan untuk jual untung saham ADRO dengan target harga Rp 1.450 – Rp 1.500 per saham. Untuk saham INCO, Liza merekomendasikan untuk hold dengan target harga Rp 3.750 per saham.

Sebab, ada peluang bagi saham INCO untuk menembus level Rp 4.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×