kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020


Rabu, 01 Januari 2020 / 13:40 WIB
Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020
ILUSTRASI. Petugas memantau operasi di tempat produksi Tambang Emas PT Bumi Suksesindo (BSI)di Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Meski demikian, Nugroho menyarankan agar investor mencermati emiten sektor batubara. Sebab, industri batubara sendiri masih menghadapi banyak ancaman seperti tingginya level inventori (cadangan) di China saat ini serta produksi batubara yang masih bertumbuh.

“Pembatasan impor batubara China juga masih menjadi sentimen negatif untuk harga batubara,” tutup Nugroho.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Siap Memulai Proyek Gasifikasi Batubara

Liza merekomendasikan untuk jual untung saham ADRO dengan target harga Rp 1.450 – Rp 1.500 per saham. Untuk saham INCO, Liza merekomendasikan untuk hold dengan target harga Rp 3.750 per saham.

Sebab, ada peluang bagi saham INCO untuk menembus level Rp 4.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×