kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.269   26,00   0,16%
  • IDX 6.995   17,92   0,26%
  • KOMPAS100 1.046   4,27   0,41%
  • LQ45 822   3,50   0,43%
  • ISSI 213   0,26   0,12%
  • IDX30 418   0,95   0,23%
  • IDXHIDIV20 504   0,32   0,06%
  • IDX80 119   0,56   0,47%
  • IDXV30 124   -0,37   -0,29%
  • IDXQ30 139   0,14   0,10%

Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020


Rabu, 01 Januari 2020 / 13:40 WIB
Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020
ILUSTRASI. Petugas memantau operasi di tempat produksi Tambang Emas PT Bumi Suksesindo (BSI)di Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks sektor pertambangan (mining) menjadi salah satu penjegal langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2019. Indeks sektor pertambangan tumbuh negatif 12,83%.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan indeks sektor ini tumbuh negatif. Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai, anjloknya kinerja indeks sektor pertambangan tidak bisa lepas dari turunnya harga batubara sepanjang 2019.

Hal ini diakibatkan oleh berlebihnya pasokan (supply) batubara di pasar global.

Baca Juga: Kinerja indeks saham sektor tambang rontok tahun lalu, ini biang penyebabnya

Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Nugroho Rahmat Fitriyanto menilai pergerakan indeks sektor pertambangan diperberat oleh emiten-emiten batubara karena harga batubara yang turun signifikan pada 2019, sehingga menyebabkan harga jual dan marjin ikut tertekan.

Ke depan, Nugroho menilai kinerja sektor pertambangan akan bergantung pada kesepakatan dagang antara Amerika Serikat – China. Jika kesepakatan dagang fase I berjalan lancar, maka akan mengarah ke penurunan tensi perang dagang.

“Lebih lanjut akan berdampak pada perdagangan global yang berpotensi lebih baik dibanding ekspektasi,” ujar Nugroho.

Dengan demikian, maka tren Purchasing Managers’ Index (PMI) global bisa kembali bangkit dan bakal meningkatkan permintaan semua komoditas, termasuk batubara.

Baca Juga: Ditawarkan mulai besok, harga IPO Ashmore Asset Management Rp 1.900 per saham



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×