kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja indeks saham sektor tambang rontok tahun lalu, ini biang penyebabnya


Rabu, 01 Januari 2020 / 12:24 WIB
Kinerja indeks saham sektor tambang rontok tahun lalu, ini biang penyebabnya
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat batubara di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Tahun 2019 sepertinya bukan menjadi tahun keberuntungan bagi indeks saham sektor pertambangan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 sepertinya bukan menjadi tahun keberuntungan bagi indeks saham sektor pertambangan. Tahun lalu, indeks sektoral ini terkoreksi 12,83% dan menjadi salah satu penjegal pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Indeks saham sektoral lain yang jeblok di tahun lalu adalah indeks saham sektor barang konsumsi (-20,11%) dan aneka industri (-12,23%).

Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai, anjloknya kinerja indeks saham sektor pertambangan tidak bisa lepas dari anjloknya harga batubara sepanjang 2019. Hal ini diakibatkan oleh berlebihnya pasokan batubara di pasar global.

Baca Juga: Jeblok tahun lalu, saham sektor barang konsumsi diprediksi rebound tahun ini

Selain itu, Liza menilai, komoditas pertambangan, baik batubara maupun logam masih bergantung pada perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Senada, Analis Artha Sekuritas Nugroho Rahmat Fitriyanto menyebut, pergerakan indeks saham sektor pertambangan diperberat oleh emiten-emiten batubara karena memang harga batubara yang turun signifikan pada 2019.

“Sehingga harga jual dan margin ikut tertekan,” ujar Nugroho kepada Kontan.co.id.

Melansir RTI Business, beberapa emiten batubara mencatatkan pergerakan harga yang negatif tahun lalu. Sebut saja saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) harganya anjlok 38,14% di tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Besok, Bank Amar mulai tawarkan saham IPO Rp 174 per saham

Lalu, harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) merosot 24,61%. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) malah lebih parah. Harga saham ITMG longsor 43,33% di sepanjang 2019.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×