kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Sentimen Positif Warnai Prospek Emiten Properti pada 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 25 Mei 2025 / 16:36 WIB
Sentimen Positif Warnai Prospek Emiten Properti pada 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Sejumlah sentimen positif berpotensi bakal menopang kinerja emiten-emiten properti hingga akhir 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/05/2025


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah sentimen positif berpotensi bakal menopang kinerja emiten-emiten properti hingga akhir 2025. Meskipun kondisi daya beli masyarakat masih belum sepenuhnya pulih, sektor properti dinilai tetap menunjukkan ketahanan pada kuartal I-2025.

Analis Maybank Sekuritas, Kevin Halim menyoroti emiten properti besar seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang berhasil mencatatkan pre-sales agregat sebesar Rp 6,8 triliun, naik 0,9% secara tahunan (YoY).

“Kinerja ini menunjukkan bahwa sektor properti masih mampu tumbuh meski ekonomi sedang melemah. Proyek-proyek komersial juga tetap mencatat take-up rate yang sehat,” ujar Kevin kepada Kontan, Jumat (23/5).

Ke depan, Kevin memproyeksikan pertumbuhan pre-sales sebesar 4,3% secara YoY di ujung tahun 2025. Sejumlah sentimen akan menopang kinerja sektor ini, di antaranya soal penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Baca Juga: Berikut Proyeksi IHSG Pekan Depan, Ini Saham yang Bisa Dicermati pada Senin (26/5)

Penurunan suku bunga acuan akan mendorong konsumsi properti di tengah daya beli yang lemah,” pungkas Kevin.

Di samping itu, ia juga menilai penurunan suku bunga acuan bakal turut menurunkan suku bunga KPR dan meningkatkan likuiditas di pasar sehingga dapat mendorong kinerja penjualan properti.

Dus, Kevin juga menyoroti soal penguatan nilai tukar rupiah. Di tengah kondisi global yang mulai mendingin, rupiah mengantongi potensi penguatan sebagai mata uang emerging market. Jika penguatan tersebut berlanjut, daya beli dapat turut menguat. 

Terakhir, soal insentif pajak PPN. Perpanjangan insentif PPN 100% hingga akhir Juni 2025, sebelum menjadi 50% hingga akhir Desember, dinilai dapat menjadi katalis jangka pendek yang mendorong percepatan pembelian unit properti, khususnya di sektor residensial.

Baca Juga: IHSG Menguat 1,51% Sepekan, Net Buy Asing Masih Tebal Jelang Akhir Mei

Dengan dorongan sentimen-sentimen tersebut, Kevin menyebut prospek saham empat emiten utama properti bakal tetap positif.

Ia memberikan rekomendasi buy untuk keempatnya, dengan target harga akhir tahun CTRA di level Rp 1.300 per saham, BSDE di level Rp 1.300 per saham, BSDE di level Rp 1.200 per saham, PWON di level Rp 580 per saham, dan SMRA di level Rp 630 per saham.

Selanjutnya: Diskon Tarif Listrik hingga Subsidi Upah Belum Cukup Dorong Konsumsi, Ekonom Usul Ini

Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×