Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Tahun 2018 menjadi tahun politik bagi Indonesia. Hal ini membuat analis memperhitungkan beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun depan. Tentunya, indeks juga tak lepas dari isu luar negeri.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat, ada beberapa hal yang menjadi perhatian di tahun 2018 mendatang. Hal ini menurutnya akan membuat target IHSG tahun depan naik moderat.
Tahun 2018 sebagai tahun politik, membuat sentimen dari politik sulit dihindari. Adapun sentimen lainnya mencakup harga komoditas. Harga batubara saat ini terus naik, tapi tak diiringi dengan kenaikan harga minyak. Maka menurut William ada potensi koreksi di tahun depan.
Ditambah lagi saat ini pilihan investasi makin beragam, karena itu arah aliran dana investasi menurutnya masih bisa berubah. Seperti yang tercatat hingga Jumat (15/9), net sell asing mencapai 7,99 triliun. Dana ini menurutnya beralih ke surat utang negara (SUN). “Sekarang orang juga udah bisa beli valas,” tambah William.
Positifnya, menurut Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee ,hadirnya isu politik di tahun depan akan membuat pemerintah sedikit menahan kebijakan. Target pajak diturunkan dan belanja pemerintah juga lebih efektif berhubung pemerintah ingin menunjukkan kinerjanya di 2018.
Senada, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido melihat kondisi makro Indonesia, membuat potensi IHSG 2018 lebih baik dari 2017. Apalagi ia menilai RAPBN lebih mendukung untuk pemerataan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah, Senin siang (18/9). Indeks menutup sesi pertama dengan turun 4,29 poin atau 0,07% ke level 5.868,09.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News