kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen Negatif Melanda Pasar Kripto, Berikut Strategi yang Dapat Dilakukan Investor


Selasa, 15 November 2022 / 04:50 WIB
Sentimen Negatif Melanda Pasar Kripto, Berikut Strategi yang Dapat Dilakukan Investor


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raibnya dana nasabah di bursa kripto terbesar kedua di dunia FTX memberikan efek domino ke pasar kripto global dan Indonesia. Dalam tujuh hari terakhir sampai dengan Senin (14/11), harga dua kripto dengan market cap terbesar, yakni Bitcoin dan Ethereum sempat tercatat merosot lebih dari 20%.

VP Growth Tokocrypto Cenmi Mulyanto mengatakan, di tengah sentimen negatif yang tengah melanda pasar kripto, investor kripto harus selalu bersikap tenang dan tidak perlu panik. Pasalnya, pasang surut investasi aset kripto merupakan sebuah fase yang umum terjadi di industri instrumen keuangan.

Apalagi kripto masih terbilang merupakan instrumen investasi baru yang pertumbuhannya dibarengi dengan gejolak yang terjadi industri dan ekosistemnya. Menurut dia, dalam berinvestasi, investor perlu kembali ke fundamental.

"Secara kolektif, market kripto kemungkinan besar memiliki potensi untuk bergerak positif dalam jangka panjang. Market bearish saat ini sudah common dalam dunia kripto," ungkap Cenmi kepada Kontan.co.id, Senin (14/11).

Baca Juga: Kasus FTX Jadi Sentimen Negatif Pasar Kripto Global, Bagaimana Dengan Indonesia?

Di kondisi saat ini, Cenmi menyarankan investor untuk melakukan konsep nabung kripto dengan strategi dollar cost averaging (DCA) dan buy the dip dengan membeli sejumlah aset kripto tanpa melihat kondisi pasar apakah mengalami koreksi bearish atau bullish.

Kuncinya adalah konsisten untuk melakukan DCA dengan tetap melakukan riset. Namun, sekali lagi perhatikan dulu fundamentalnya apakah kripto yang dibeli akan mengalami kenaikan dalam jangka panjang atau tidak.

Chief Executive Officer (CEO) Triv Gabriel Rey Le Roy juga mengatakan, dalam kasus FTX, yang bermasalah adalah crypto exchange atau bursa kriptonya, bukan produk kripto itu sendiri. Pasalnya, secara fundamental, investasi kripto tetap tumbuh baik dari tahun ke tahun, terlihat dari kenaikan jumlah investor dan koin yang diluncurkan.

Baca Juga: Inilah Kripto yang Anjlok Tajam karena Terseret Skandal FTX

Di kondisi saat ini, investor dapat melakukan strategi DCA. Jika bukan berinvestasi di Bitcoin, investor dapat memilih koin yang punya staking sehingga ketika hanya di-hold, investor tetap bisa memperoleh dividen bunga.

"Contohnya, di Triv, ada 22 koin yang bisa staking dapat bunga seperti Ethereum, BNB, dan Axie Infinity. Pilihlah koin dengan fundamental bagus yang punya fitur staking," kata Gabriel.

Co-Founder Cryptowatch Christopher Tahir menambahkan, strategi DCA dapat menjadi solusi saat ini terutama untuk investor yang berorientasi jangka panjang. Ia juga mengimbau investor untuk tetap berhati-hati dan sebaiknya mengumpulkan uang tunai lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×